[FRP]Summer Holiday

KETENTUAN
- Boleh di masuki oleh semua orang yang charanya sudah di approve
- Tidak ada hubungannya dengan MAIN RP ataupun RP
- Masih menggunakan chara di PH
- Merupakan versi lain dari dunia karakter di PH, dengan dimensi waktu yang berbeda
- Lokasi bisa di mana saja, terserah anda

========================================================

FRP ini merupakan sambungan dari FRP sebelumnya, FUTURE WTH?!. Jadi, Segala elektronik dan peralatan canggih semuanya di bolehkan di sini. Mecha-mecha seperti GUNDAM, KNIGHTMARE, dan mecha-mecha atau elektronik canggih dari anime apapun boleh di bawa ke sini. Asalkan masih menggunakan chara yang terdaftar di PH. Di sini akan diceritakan, tentang liburan sekolah para murid di sekolah Shein dkk, ke pulau milik keluarga Einverd. Yang mau ikutan, silahkan nimbrung saja.

========================================================

Shein males-malesan pergi ke sekolah. Hari itu sendiri sebenarnya hari terakhir dia sekolah, dan teman-temannya tentunya. Karena sebentar lagi akan ada liburan musim panas, tentu saja Shein sudah merencanakan sesuatu tentang liburan musim panas ini.

Lokasi : Ruang kelas Shein, dll

Shein mencari-cari Ivvi, seperti biasa. Sebenarnya Shein ingin mengajak Ivvi untuk ikut berlibur ke sebuah pulau, yang dimiliki oleh keluarganya, Einverd. Sebuah pulau pribadi.

"Hhh... kemana anak itu..."

Shein sendiri tidak tau, pasti banyak sekali yang akan memaksanya untuk ikut berlibur di pulaunya itu juga.





oot: iseng...sambil menunggu RP chapter 2 di-release*halah*, saya bikin ini dulu aja deh...yg mau ikut langsung masuk saja.

Lokasi: Ruang OSIS

Alice masih saja mengerjakan tugas-tugas OSIS. Tak ada hentinya tugas ini itu menumpuk. Yukiji juga ikut teler, ia tiduran disofa.
"Cih.... Masih ada yang lain lagi...", Alice menaruh kepalanya diatas meja, capek sekali rasanya mengerjakan ini-itu berjam-jam.
"Punyaku sudah selesai semua...", yukiji dengan santai masih tidur-tiduran.
"Eh, aika, kau bisa menyelesaikan semua ini kan?"
"Kalian istirahat saja dulu, sisanya biar aku yang urus...", Aika[sekertaris] tersenyum dan menyuruh kedua OSIS ini pergi santai-santai dulu.
"Yasudah, kami kekelas dulu deh..", Yukiji bangkit dari tidurnya mengajak Alice kekelas.
"BENTAR!! Make topeng dulu"

OOTe: ah kalau bukan di sekolah Rhea bisa ikutan
... perannya sebagai Pelayan keluarga Einverd yah :3
------------------------------------------------------------------

Lokasi: Kediaman keluarga Einverd

Rheaffel Kharisteria adalah peliharaan pelayan di keluarga ini. Ia bertugas untuk mengurusi segala keperluan si kembar Shein dan Shien dan itu berarti ia turut mengambil andil dalam trip liburan yang direncanakan oleh majikannya, Shein.

Setelah mengurusi ala transpor, villa, dan lainnya Rhea kemudian mengangkat telepon untuk menghubungi Shein.

... pippo pippo~

Tidak diangkat? Hm... akhirnya ia menulis sebuah pesan.

"Reservasi telah siap, berapa jumlah teman Anda yang akan ikut tuan?"

Lokasi : Ruang kelas Zeno dan Shein dll~

Zeno seperti biasanya duduk tenang baca buku di kursinya. Juga dengan posisi dimana orang tidak dapat menebak dia tidur atau membaca dengan sangat serius. Kemudian ia membuka bekalnya, spagetti. Tapi dia tidak tahu itu saos apaan. Kemudian ia dengan santai mengambil garpu dan makan..

"PEDAS!" Zeno yang selama riwayat hidupnya tidak bisa makan pedas, tiba-tiba dikasih makanan pedas yang amat sangat pedas sehingga dirinya kepedasan dan teriak gaje plus memuncratkan makanannya itu ke orang sekitarnya, Shein.

>> Ulqui dibacok Shein, baru dateng langsung nyari ribut.

"Reservasi telah siap, berapa jumlah teman Anda yang akan ikut tuan?"

Shein melihat PDA-nya, sebuah pesan dari Rhea, pelayan yang bisa dibilang paling di percayai Shein di keluarga Einverd.

Shein mulai mengetik balasan pesan itu.

"Baguslah. Aku akan mengajak beberapa temanku, tapi tolong siapkan juga sebuah pesawat pribadi, milik ayahku. Carikan yang paling besar."

Setelah pesan tersebut dikirimnya pada Rhea, Shein kembali memasukkan PDA-nya ke dalam sakunya.

Kemudian, terasa ada muncratan aneh, entah apa itu, tapi karena Shein sedang dalam mood yang benar-benar bagus, dia sama sekali tidak marah pada Zeno, dan malah menawarkannya untuk ikut berlibur.

"Ah iya! Apa kau ada acara pada liburan musim panas kali ini?" tanya Shein berseri-seri. Pria yang satu ini memang moody. Mood nya selalu berubah-ubah.

"Ah iya! Apa kau ada acara pada liburan musim panas kali ini?"

Lho kok, ini orang udah kecipratan makanan, malah berser-seri kayak gitu, nawarin pula. Zeno berpikir... Sepertinya dia ada janji dengan Claire saat liburan musim panas. Tapi dia lupa.. habisnya Claire merencanakannya saat Zeno mengantuk, jadi hanya beberapa kata yang didengar oleh cowok ini.

"Sepertinya aku ada janji dengan Claire.." Zeno berusaha mengingat-ingat.

"Sepertinya aku ada janji dengan Claire.."

Shein langsung kecewa mendengar jawaban itu. Bagaimanapun, Zeno teman baiknya, Shein tetap berusaha memaksanya.

"Begitu? Claire Reisvoust ya? Kalau begitu, ajaklah dia untuk ikut juga. Semakin ramai semakin seru bukan?" Shein berusaha membujuk Zeno."Lagi pula, pulai pribadi milik Einverd itu merupakan tempat yang romantis. Kau bisa... bermesraan sepuasmu dengan gadis yang kau sukai itu."

Shein dengan tenang, duduk di kursinya. Menunggu kedatangan Ivvi pagi itu.

"Begitu? Claire Reisvoust ya? Kalau begitu, ajaklah dia untuk ikut juga. Semakin ramai semakin seru bukan?"

Zeno berpikir, memang cara itu bisa digunakan. Dan Claire pasti mau. Seenaknya memutuskan.. XD Jadi, Zeno mengangguk.

"Lagi pula, pulau pribadi milik Einverd itu merupakan tempat yang romantis. Kau bisa... bermesraan sepuasmu dengan gadis yang kau sukai itu."

"Huh?" Zeno kaget, kok Shein tahu soal itu? *Zeno oon, semua orang mah tahu!* Wajahnya langsung memerah dan memikirkan hal yang nggak-nggak.. *Dibunuh Zeno*

Ok, sepertinya Zeno sudah mulai tertarik mengikuti ajakannya itu. Kemudian tertawa melihat wajah Zeno yang mulai memerah. Shein tau apa yang ada di pikiran laki-laki pada umumnya, ketika dia menyebutkan pertanyaan tadi.

"Ah, itu betul lho. Kalau perlu kuatur, biar kau bisa sekamar dengan nona Claire, lalu kemudian...," Shein tidak melanjutkan perkataannya. Pikirannya mulai mesum.

"Ah, itu betul lho. Kalau perlu kuatur, biar kau bisa sekamar dengan nona Claire, lalu kemudian...,"

UAPA? Zeno langsung meledak *Dibunuh Zeno* XD. Gilak sampai sekamar.. Suit.. suit.. XD.

"ah, jangan begitu.. Kasihan Claire" Zeno membentuk silang dengan kedua tangannya, ahaha, sok gentleman. *Ditabok Zeno*

Shein tertawa lagi, melihat tingkah laku temannya itu.

"AHAHAHA... kalau aku jadi kau, aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan itu," ucapnya lagi, disertai dengan senyum misteriusnya.

Lagi-lagi Shein terus memperhatikan kearah pintu kelas. Menunggui Ivvi.

"AHAHAHA... kalau aku jadi kau, aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan itu,"

Melihat Shein tertawa, Zeno jadi >> Memang orang ini sudah benar-benar tercemar hal piiip piiiiiip piiiiiiiiip. Ah, kesensor lagi.

"Shein, Shein, kau ini memang benar-benar.... " Zeno menggerakan jarinya, tak bisa komentar sesuatu yang lain. Dari tadi ia memperhatikan Shein menatap ke pintu kelas. "Siapa yang kau tunggu?"

OOT :Gabung
-------------------

Rei berjalan ke kelas dengan semangat dengan sebuah laptop di tangannya, kira yang berjalan di belakangnya hanya menatap sekeliling majikannya itu, mengantisipasi segala macam bahaya yang bisa mengancam nyawa majikannya itu.

Ia kemudian masuk ke kelas, disana ia melihat ada dua orang yang sedang berbicara " Selamat siang . Bolehkah aku dan Kira bergabung dengan kalian?" ucap Rei dengan senyum yang terhias di wajahnya. Dan Kira hanya menatap tajam kedua orang tersebut, sesuai ciri khasnya saat bertemu dengan orang yang tidak dikenalnya.

"Baguslah. Aku akan mengajak beberapa temanku, tapi tolong siapkan juga sebuah pesawat pribadi, milik ayahku. Carikan yang paling besar."

Sebuah pesan balasan... oh ya, Rhea telah menyiapkan semuanya. Tapi bukan pesawat pribadi, kecuali jika Shein mau dijemput di sekolahnya menggunakan pesawat pribadi tersebut.

Ia lalu menulis pesan lanjutan.

Saya telah menyiapkan kapal pesiar untuk Anda dan teman-teman Anda, perjalanan menuju pulau akan ditempuh melalui jalur air selama kurang lebih 5 jam. Jika Anda tidak suka dengan kapal pesiarnya akan saya ganti dengan pesawat.

" Selamat siang . Bolehkah aku dan Kira bergabung dengan kalian?"

Sape lo ikut-ikut?

Pikiran yang terlintas di benak Zeno sesaat. Eh, setelah diidentifikasi, ternyata dia adalah Rhein, sepupu Claire. Harus jaga image nih.

"Ah, gabung aja. Asal bisa menangkal penyakit orang ini" Zeno menunjuk-nunjuk Shein tanpa perasaan bersalah sedikit pun.

Oh, ternyata ada orang yang baru dikenal Shein di kelas itu. Shein memperhatikannya sejenak, sepertinya pernah melihatnya, di sebuah pesta berkumpulnya para bangsawan.

" Selamat siang . Bolehkah aku dan Kira bergabung dengan kalian?"

Shein mengangguk, dan mempersilahkan laki-laki di depannya untuk duduk.

"Ah? Aku baru malihatmu di sini. Anak baru?" tanya Shein tenang.

Dan, PDA-nya lagi-lagi berbunyi, Shein melihatnya lagi, pesan dari Rhea. Shein segera membalasnya.

Ah? Kapal pesiar? Ya sudah, tidak apa-apa. Kurasa itu lebih aman dari pada menaiki pesawat. Akhir-akhir ini banyak sekali terjadi kecelakaan pesawat. OK, jika sudah selesai semua, tolong kabari aku lagi. Aku sedang mencari teman-teman yang akan kuajak ke pulau nanti

Lokasi : dalam perjalanan menuju kelas Shein.

Stein pun tentu saja ikut dalam rencana liburan itu, rencana liburan yang tak sengaja ia dengar dari sumber terpercaya. Siapa sih yang tak suka liburan? Okay, jujur sebenarnya ia agak keberatan dengan liburan ini. Karena kenapa?

Liburan ke pulau keluarga EINVERD!!

Ah, Einverd adalah keluarga yang paling ia benci seumur hidup. Ada dendam pribadi yang disimpiannya pada keluarga Einverd. Namun, sebagai guru olahraga sekolah, tentu saja mau tak mau ia harus ikut. Untuk menjaga murid-muridnya, dan juga menjahili mereka.

Ia pun pergi untuk memeriksa murid-muridnya di kelas. Memeriksa siapa saja yang sudah akan pergi untuk liburan itu. Sebenarnya ia malas, kenapa?

Karena ada salah satu keluarga EINVERD di kelas yang akan ia datangi. Ohh... kenapa dunia sekejam ini padanya.

*srett*

"Oi? Aku dengar liburan kali ini mau pergi ke pulau ya? Siapa aja yang mau ikut?" tanya Stein mengagetkan murid-murid di dalam kelas itu.

"Oi? Aku dengar liburan kali ini mau pergi ke pulau ya? Siapa aja yang mau ikut?"

Pintu yang tiba-tiba terbuka membuat Zeno kaget. Orang ini memang lumayan kagetan namun nggak latah kayak PMnya. *Nabok Zeno*

"Saya ikut, Sir" Zeno mengangkat tangannya.

"Oi? Aku dengar liburan kali ini mau pergi ke pulau ya? Siapa aja yang mau ikut?"

Shein seketika langsung kaget melihat kedatangan guru olahraga tersebut. Orang yang paling dibencinya, gara-gara dendam keluarga Einverd dan Novadion.

OH, TIDAK. Kenapa guru ini malah menawarkan sekelas untuk ikut?! Padahal aku hanya berniat mengundang beberapa teman saja. ESAD FOR HIM!

entah kenapa Shein jadi tertular kakaknya, menyebutkan singkatan tidak ramah itu.

"Cih, sial..."

Stein hanya mengangguk. Dengan lesu dan lunglai ia masuk ke kelas itu dan berdiri di depannya. Ia segera mngeluarkan buku catatannya serta pulpen untuk mencatat nama-nama yang akan ikut dalam liburan tersebut. Tentu saja untuk dilaporkan ke sekolah.

"Zeno ya? Okay, lalu siapa lagi?" tanyanya. "Sebutkan nama kalian!"

"Zeno ya? Okay, lalu siapa lagi?"
"Sebutkan nama kalian!"

Zeno merasa sudah selesai dengan tugasnya hari ini, dia beranjak berjalan ke meja guru dan mengambil sebuah map, absensi siswa. Dia lupa ngabsen hari ini. Zeno itu sekertaris kelas. *Seenaknya* XD..

"Hoamm.. Siapa yaa yang ga masuk" Zeno melihat seisi kelas sekilas.

" Terima kasih. " ucap Rhein sopan dan tetap dengan senyum di wajahnya.
Ia kemudian mengambil kursi dan duduk disana ,sedangkan Kira hanya berdiri di belakang tempat duduk Rhein.

Kemudian Kira membisiki Rhein tentang siapa kedua orang yang ada di hadapannya . " Iya aku baru saja bergabung. Namaku Rheindhardt Reisvoust dan ini Kira." Balas Rhein tetap dengan senyum ramah mengembang di wajahnya. kemudian ia mendengar kata liburan tampaknya menarik. " Bolehkah aku dan kira ikut? " Tanya Ryu

Lokasi: Kediaman keluarga Einverd

Ah baiklah... dengan kapal pesiar tidak masalah. Rhea kemudian menyiapkan reservasinya, transportasi... hotel... resort... dan lainnya. Cek, selesai.

Ia lalu melayangkan pesan balik pada Shein.

Semuanya telah siap, kapan Anda akan berangkat?

Dan ah... ia menemukan kucingnya (lol kucing ini lagi). Mungkin sebaiknya si meong ikut juga ke pulau, hitung-hitung menambah makhluk yang bisa diajaknya bicara daripada mengurusi kerumunan manusia, temannya Shein maksudnya.

Stein merasa heran. Sepertinya reaksi para murid dengan liburan kali ini biasa saja. Tentu saja, liburan ke pulau EINVERD apa menariknya? Ketika ia berpikir begitu lalu tiba-tiba ada seseorang lagi yang tampaknya tertarik ingin ikut liburan tersebut.

" Bolehkah aku dan kira ikut? "

"Oh.. kau si anak baru ya? Namamu siapa sih? Rhein.. Rheinda..apa? Keluarga Reisvoust pastinya. Catat..." ucapnya konyol, ia bertanya tapi menjawab sendiri.

In~
==================================

BRAK !!

Ivvi membuka pintu kelas dengan nada keras. rambutnya agak berantakan, tatapannya datar, bisa dibilang jika ia seperti itu artinya ia baru dikejar-kejar seseorang yang selalu mengganggunya.

"pagi..", ucapnya pelan, dan langsung kearah tempat duduknya dengan jalan yang agak letoy. melihat kearah jam tangannya lalu mengeluarkan nafas dengan berat.

ia membuka loker dan melihat ada tumpukan surat dan juga bunga. berisi tentang..

Selamat tinggal Ivvi, walaupun musim panas akan memisahkan kita...aku akan tetap menunggumu sampai liburan panas usai kalau bisa sampe mati ! I LOVE YOU FULL

From : penggemar rahasia

"ukh...", ia segera menaruh surat surat itu kedalam kantung plastik, untuk dibuang atau diloakan (?). entah apa yang mau ia lakukan dengan surat itu.. kasihan kalau dibakar.. *goreng sayo sampe nyaris mati*