[Story Telling] Look At The Blue Sky!

RULES :
Yang boleh membalas hanya Kuro Usagi [Charlotte Zepherius/Lotti] & Rin Rainsworth [Dorothea Preludia Aubert] yang sudah di daftar!

--------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------

Location : Tengah kota yang cukup ramai
Time : 10.00 a.m.


Di tengah keramaian kota yang begitu sibuk, terlihat sorang gadis berambut abu yang berlari-lari kecil sambil membawa beberapa tas yang terisi penuh dengan sayuran dan buah-buahan. Dia terlihat kerepotan dan tergesa-gesa, "Haduh...jangan sampai terlambat sampai Mansion! Bisa-bisa nona Ellen marah padaku...", gumannya pelan dan sambil terus berlari. Sesekali dia melongok belanjaannya, takut ada yang kurang.

Join ya~

Location : Tengah kota yang cukup ramai
Time : 10.00 a.m.
--------------------------

Pagi itu, gadis berambut coklat yang sedang menikmati keadaan di tengah kota sebelum kembali ke Mansion untuk bekerja kembali serta 'meluruskan' masternya yang malas itu agar mau bekerja. Sambil menyusuri jalan-jalan di kota, gadis itu pun mampir ke sebuah cafe karena malas berdesak-desakan di tengah suasana kota yang semakin ramai itu. Setelah memesan secangkir teh kepada pelayan cafe itu, dia melihat sekilas seorang gadis yang tidak asing berlari dengan tergesa-gesa sambil membawa belanjaannya.

Diperhatikannya gadis yang sedang berlari itu, Lotti pun sadar kalau gadis itu adalah sahabatnya sendiri. Lotti memang kesulitan untuk melihat wajah gadis itu karena keramaian dikota yang membuat wajahnya terlihat samar-samar serta jauhnya lokasi mereka berdua. Setelah menghabiskan teh yang ia pesan dan tak lupa membayarnya, Lotti pun mengejar gadis itu.

"Dorothea....?" Tanya Lotti ketika berhasil mengejar gadis itu. Lotti masih belum yakin kalau gadis itu adalah sahabatnya, Lotti nampaknya agak lupa dengan wajah temannya itu.

"Dorothea....?"

Dorothea yang berlari lalu menoleh ke arah sumber suara. Dia melihat sosok gadis berambut cokelat yang terlihat mengejarnya. Dorothea memicinkan matanya , "Aaah...", gumannya. Tiba-tiba....Gedubrakk.... Dorothea tersandung sesuatu hingga membuatnya terjatuh. Barang bawaannya pun jatuh berantakan kemana-mana. Gadis satu ini memang agak ceroboh. Sudah tahu sedang berlari membawa belanjaan malah menoleh kebelakang. Alhasil, semuanya menjadi tak karuan, "Aduh....gimana ini...", kata Dorothea panik sambil membereskan belanjaannya yang berserakan dijalan, takut jika ada yang terinjak.

Lotti pun masih mengejar anak itu. Sambil tetap berlari, gadis ini pun melihat anak itu ternyata merespon panggilannya. Namun ternyata anak itu malah tetap berlari dan menoleh ke belakang. Tentu saja hal yang akan terjadi berikutnya dapat ditebak, pasti anak itu akan jatuh..

"Aaah..." "Aduh....gimana ini..."

Lotti yang sedang mengejar anak itu langsung berhenti ketika melihat anak itu terjatuh bersama barang-barangnya. Dikumpulkannya barang-barang yang berserakan itu dan diberikannya ke anak yang juga sedang memungut barang-barang itu. Sebenarnya Lotti ingin tertawa saat melihat anak itu, namun dia hanya menahan keinginannya untuk tertawa dengan menutupi mulutnya dengan salah satu tangannya setelah memberikan barang-barang anak itu kepada pemiliknya.

"Barangnya sudah terkumpul semua kan?" ujar Lotti sambil melihat ke arah sekitarnya, memastikan kalau anak itu telah mendapatkan seluruh barang yang telah ia jatuhkan.

"Barangnya sudah terkumpul semua kan?"

Dorothea mengangguk sambil membenahi tas belanjaannya, "Maaf merepotkan..", katanya lalu memandang wajah gadis berambut cokelat itu dan terkejut. Dia amat mengenal wajah gadis yang menolongnya itu. Bahkan sebelum mereka bertemu sekarang, "Lotti...", gumannya. "Kau Lotti kan?", tanya Dorothea sambil berwajah senang dan sedikit tak percaya bahwa itu memang Charlotte Zepherius atau Lotti, sahabatnya dulu.

"Maaf merepotkan.."

Setelah memberikan seluruh barang yang ia pungut ke anak itu, Lotti pun merenggangkan badannya dan menarik nafas panjang. Setelah itu dia kembali melihat ke wajah anak itu, wajah yang familiar baginya.

"Tidak masalah~" jawabnya singkat.

"Lotti...""Kau Lotti kan?"

Oi oi... apa betul anak ini sahabatnya dulu? Sempit sekali dunia ini sampai-sampai anak yang di depannya adalah sahabatnya dulu yang sudah lama tak ditemuinya itu. Memandang wajah anak yang nampak senang itu Lotti hanya menganggukan kepalanya dan bertanya kembali ke anak itu.

"Dorothea..?" ujarnya sambil memandang wajah anak itu tanpa ekspresi.

"Dorothea..?"

Dorothea mengangguk, "Iya! Ini aku Dorothea!", katanya sambil tersenyum manis. Dorothea masih ingat siapa Lotti itu. Dia gadis yang dulu adalah sahabatnya ketika dia sudah tak memiliki siapa-siapa lagi. "Kau sekarang berubah ya...", kata Dorothea tersenyum.

Melihat anak yang didepannya mengangguk, Lotti cukup kaget. Sudah lama sekali sejak dia terakhir kali melihat wajah sahabat lamanya itu. Dan dia lebih kaget lagi ketika anak itu sendiri masih mengingat dirinya yang sudah lama tak dijumpainya.

"Iya! Ini aku Dorothea!"

Jawaban yang diutarakan anak itu setelah menganggukkan kepala sudah bisa ditebak, tapi tetap saja ada sedikit perasaan kaget saat mendengarnya. Anak itu nampak berubah jauh sejak hari mereka berpisah, dan tentu saja rasanya aneh ketika mereka bertemu langsung mengetahui satu sama lain.

"Lama tak jumpa.. Dorothea.."

"Kau sekarang berubah ya..."

Pernyataan yang diungkapkan Dorothea sudah biasa diungkapkan oleh orang-orang yang telah mengenal Lotti cukup lama. Sifat Lotti terkadang berubah-ubah tergantung situasi, tak heran kalau sahabat lamanya itu mengungkapkan hal tersebut. Tapi, Lotti pun tahu kalau setiap orang akan berubah seiring berjalannya waktu karena itu dia tidak terlalu mempersoalkan hal itu.

"Kau juga banyak berubah sejak terakhir kali kita bertemu..."

-------------------------------------------------------------------------
OOT : Eh Rin, ini lama" jadi kayak sotoy telling si Lotti ma Dorothea pas pertama kali ketemu setelah lama ga ketemu loh...

"Lama tak jumpa.. Dorothea.."

"Iya sama!!! Aku senang sekali bisa bertemu denganmu!!!", kata Dorothea memeluk Lotti senang lalu melepas pelukannya. Tapi apakah Lotti masih terluka karena perlakuan 'Thea' pada Lotti dulu??

"Kau juga banyak berubah sejak terakhir kali kita bertemu..."

Dorothea hanya terdiam, takut bila dia salah mengucapkan kata-kata yang mungkin membuat Lotti terluka. Dia masih merasa bahwa Lotti meninggalkan Dorothea karena kesalahannya. Dorothea membalas ucapan Lotti dengan senyuman.


OOT : weee....iya nih.... .....bakal jadi gaje *dilempar tonfa*

"Iya sama!!! Aku senang sekali bisa bertemu denganmu!!!"

Ternyata kalau dilihat dari sifatnya yang ceria Dorothea sama sekali tidak berubah, meski sekarang dia lebih terkesan hiperaktif di mata Lotti. Dilihatnya anak itu memeluk Lotti dengan wajah sangat senang. Lotti pun hanya membalas pelukan anak itu singkat sebelum pelukan itu dilepas anak itu sendiri. Dilihatnya sekilas wajah sahabat lamanya itu, nampaknya dia sedang berpikir mengenai suatu hal. Tapi Lotti tidak memusingkan hal itu.

"Saya juga senang bertemu denganmu.. Dorothea.."

Lotti masih agak ragu dengan anak yang berdiri di depannya itu, sikapnya terhadap dirinya berubah cukup banyak dibanding saat mereka pertama kali bertemu. MAsih ada sedikit keraguan di dalam pikiran Lotti mengenai 'Dorothea' yang ada di deannya dengan 'Dorothea' yang dulu ditemuinya. Lotti pun memutuskan untuk melihat situasi sebelumnya sebelum bertanya macam-macam ke anak itu apalagi setelah melihat anak itu tersenyum setelah mendengar tanggapannya. Dia tidak berniat untuk mengungkapkan hal yang menyinggung perasaan di saat mereka bertemu pertama kali sejak pertemuan mereka yang terakhir. Ia pun memutuskan untuk memulai pembicaraan yang 'normal-normal' saja.

"Nampaknya kamu tadi terburu-buru... Mau kemana memangnya?"

----------------------------------------------------------
OOT : Ganti sotoy telling aja nih? Ato gak dibikin private aja?

"Nampaknya kamu tadi terburu-buru... Mau kemana memangnya?"

Dorothea langsung menjawabnya , "Aku mau kembali ke Mansion! Aku habis dari belanja! Ini semua titipan dari nona Ellen!".

Dia lalu melihat isi belanjaannya, "Astaga!!! Aku lupa membeli bawang!!! Aduh!!!", kata Dorothea terkejut dan bingung. Sifat pelupanya dan cerobohnya itu tak pernah hilang. "Aduh bagaimana ini Lotti! Aku lupa membeli bawang... Bila nanti aku kembali tanpa membawa belanjaan... Nona Ellen pasti marah besar...", kata Dorothea yang agak takut untuk pulang ke Mansion.



OOT : oye!!!Sip!!!

"Aku mau kembali ke Mansion! Aku habis dari belanja! Ini semua titipan dari nona Ellen!".

Setelah mendengar jawaban itu, Lotti berpikir bahwa dia menganggu Dorothea saat bekerja. Tunggu dulu... Mansion... dan Ellen... Jangan-jangan yang dimaksud Mansion Reisvoust Household dan Ellen von Reisvoust? Seingat Lotti dia belum pernah bertemu dengan Dorothea di Mansion, apalagi Lotti kan selalu bersama master-nya yang sesad itu dan cukup sering bertemu Ellen... Sungguh aneh apabila mereka tidak pernah bertemu sebelumnya.. Apa mungkin karena mengantuk Lotti lupa dengan orang-orang yang ditemuinya sehari-hari.. Mungkin saja sih pikirnya, ketika di mansion Lotti sangat malas memperhatikan wajah orang yang ditemuinya sehari-hari, toh di dalam mansion satu sama lain biasanya sudah saling mengenal. Lotti pun akhirnyaingin iseng bertanya pada Dorothea, sekalian meluruskan hal yang dipikirkannya.

"Ellen... Ellen von Reisvoust maksudmu?"

"Astaga!!! Aku lupa membeli bawang!!! Aduh!!!"
"Aduh bagaimana ini Lotti! Aku lupa membeli bawang... Bila nanti aku kembali tanpa membawa belanjaan... Nona Ellen pasti marah besar..."

Belum lama setelah ia menanggapi perkataan Dorothea, ia melihat anak itu memperhatikan belanjaannya dan terlihat agak panik. Apalagi setelah mendengar kata-kata Dorothea yang kebingungan, Lotti yakin kalau anak di depannya adalah Dorothea maka sifat ceroboh dan pelupanya telah meningkat berpuluh-puluh kali lipat dari sebelumnya. Namun saat melihat kecerobohan sahabatnya itu, bukannya memberi saran atau hal lainya, Lotti malah tertawa kecil sambil menutupi mulutnya supaya Dorothea tak menyadari kalau dia menertawakannya.

"Mau kembali untuk membeli bawang dulu? Kasihan kalau kamu sampai dimarahi Ellen hanya karena hal sepele semacam ini"

Meski nampaknya Lotti memberi saran, setelah itu dia malah memalingkan muka dan tertawa lagi. Ternyata orang yang seceroboh dan gampang panik macam Dorothea memang ada di dunia ini. Tapi Lotti yak mengungkapkan hal itu karena ia yakin bahwa hal itu akan menyinggung perasaannya. Tapi tetap saja sikap Lotti yang tertawa itu nampakna sudah cukup menyinggung Dorothea.

----------------
OOT : ntar kalo ada admin, minta dipindah ya topicnya (ke tempat seharusnya) xD

"Ellen... Ellen von Reisvoust maksudmu?"

"Iya! betul! Kau belum tahu ya? Aku baru bekerja disana 2 tahun yang lalu...", kata Dorothea tersenyum manis pada Lotti. "Kau juga di Reisvoust Mansion??", tanya dengan mata berbinar. Mungkin bila memang Lotti benar-benar ada di Reistvous Mansion, Dorothea pasti akan selalu disisi Lotti. Mengingat Lotti adalah orang yang sudah membuat Dorothea 'ada'.

"Mau kembali untuk membeli bawang dulu? Kasihan kalau kamu sampai dimarahi Ellen hanya karena hal sepele semacam ini"

Dorothea terdiam sejenak, "Nggak! Kita kabur saja yuk!!", katanya tertawa riang lalu menarik tangan Lotti lembut dan mengajaknya berlari meninggalkan tempat itu. Baginya, ada Lotti disisinya merupakan sesuatu hal yang berharga. "Akan kuajak kau ketempat yang menarik!", katanya tersenyum ceria.


OOT : lha...ulul kan bukan admin lagi???

"Iya! betul! Kau belum tahu ya? Aku baru bekerja disana 2 tahun yang lalu..."
"Kau juga di Reisvoust Mansion??"

................
Takdir itu menyebalkan... Kenapa dengan konyolnya dia tidak menyadari sahabat lamanya yang telah bekerja di satu tempat yang sama dan nampaknya Dorothea adalah servant Ellen... Sesama servant yang bekerja sudah lama tapi tidak saling mengenal... Sungguh aneh..
Lotti tidak berniat menjawab pertanyaan Dorothea dengan jujur, apa boleh buat, sifat nakalnya kambuh di saat-saat begini..

"Ooh.. Saya tidak tahu...
Reisvoust? Tidak kok..."

"Nggak! Kita kabur saja yuk!!"
"Akan kuajak kau ketempat yang menarik!"

Tangan Lotti melayang ringan ke arah kepala Dorothea yang menariknya lebih tepat 'menyeret' sih.. Pukulan ringan itu ditujukan agar Dorothea sedikit lebih tenang. Memangnya seorang servant akan melalaikan tugasnya hanya untuk jalan-jalan bersama temannya? Apalagi kalau yang diajak juga sesama manusia dari Reisvoust bisa-bisa Lotti juga kena marah Ellen dan mungkin Zeno juga akan memarahinya.

"Tunggu sebentar... Lebih baik kau kembali ke tempat kerjamu untuk menelesaikan tugasmu dulu dan meminta izin pada Ellen agar kau diizinkan untuk pergi denganku..."

Bukan tindakan yang aman sih, tapi setidaknya hal itu akan membuatnya mereka berdua 'sedikit' bebas dari kemungkinan dimarahi habis-habisan oleh Ellen. Lagipula sebelum malam Lotti juga harus kembali ke mansion untuk bekerja. Tidak mungkin anak yang strict dengan peraturan dan komitmennya sendiri akan melalaikan tugasnya bukan?..

-----------------------------------------
OOT: makanya wa tadi bilang nunggu kalo ada admin yang dateng... (' ' )a

"Ooh.. Saya tidak tahu...
Reisvoust? Tidak kok..."

"Tapi kau mengenal nona Ellen... Ah ya sudahlah lupakan! Lagipula bertemu denganmu aku cukup senang kok!", jawabnya tersenyum manis pada Lotti.

"Tunggu sebentar... Lebih baik kau kembali ke tempat kerjamu untuk menelesaikan tugasmu dulu dan meminta izin pada Ellen agar kau diizinkan untuk pergi denganku..."

Dorothea tersenyum jahil pada Lotti, "Selama nona Ellen tidak tahu tidak jadi masalah!"

Mereka berdua berlari hingga tiba di depan sebuah taman kecil dengan air mancur yang sedang memancarkan airnya. Di tempat itu juga tidak terlalu ramai dan cukup tenang. "Ayo Lotti kita duduk!", kata Dorothea mengajak duduk di pinggir kolam air mancur itu. Mereka berdua pun lalu duduk, "Lotti! apa kau masih ingat waktu kau bertemu denganku?", tanya Dorothea tersenyum sambil memandang Lotti teduh kemudian pandangannya tertuju pada langit yang cerah saat itu. Dia lalu memejamkan matanya dan merasakan semilir angin lembut yang menerpa wajahnya pelan saat itu.


OOT : gaje sumpah....

"Tapi kau mengenal nona Ellen... Ah ya sudahlah lupakan! Lagipula bertemu denganmu aku cukup senang kok!"

Ah kesalahan yang cukup fatal, dia lupa kalau dia telah menyebutkan nama Ellen tadi, tapi nampaknya sahabatnya itu tidak akan menelusurinya lebih lanjut. Lagipula sebagai member dari 4 duke houses, bukan hal yang asing bukan kalau nama-nama mereka sedikit banyak diketahui oleh masyarakat.

"Aku juga senang kok," ucapnya sambil tersenyum.

"Selama nona Ellen tidak tahu tidak jadi masalah!"

Ternyata servant satu ini tergolong nakal juga yah, melalaikan tugasnya untuk bermain.. Tapi, Lotti sendiri mengikutinya, dalam hal ini dia sendiri juga bersalah kan? Bukannya mengingatkan malah mendukung secara tidak langsung. Karena bingung harus berkata apa, Lotti pun hanya tersenyum dan terdiam sejenak.

"Ayo Lotti kita duduk!"
"Lotti! apa kau masih ingat waktu kau bertemu denganku?"

Lotti pun duduk dan melihat ke arah air mancur tersebut, sembari memikirkan jawaban macam apa yang sebaiknya diberikan kepada sahabatnya itu. Kalau boleh jujur sih, Lotti sudah lupa, terlalu banyak hal yang mengurangi kapasitas otaknya untuk mengingat sesuatu macam itu. Lotti pun memandang ke arah sahabatnya yang sedang mengadah ke langit.

"Iya... sedikit..." jawabnya sambil sedikit mengalihkan pandangannya dari sahabatnya itu ke arah yang berlawanan dengan posisi Dorothea. Berbohong meskipun sedikit terasa cukup tidak mengenakan, tapi apa boleh buat, dia sendiri harus menjaga perasaan sahabatnya itu.

OOT : tauk dah

"Iya... sedikit..."

Dorothea tersenyum malu, "Sebenarnya aku juga lupa!",katanya sambil garuk-garuk kepala. Sekali lagi, sifat pelupa Dorothea muncul kembali kepermukaan. Dorothea masih memandang langit yang biru itu, kemudian dia pun bernyanyi...

Everyone's changing, I stay the same
I'm... a solo cello outside a chor-us
I've got a secret,
It's time for me to tell that you've been keeping me warm

Just sweet beginnings and bitter endings
In coffee city, we borrowed heaven
Don't give it back, I've never felt so wanted
Are you taking me home?

You tell me you have to go...

In the heat of summer sunshine
I miss you like nobody else
In the heat of summer sunshine
I kiss you, and nobody needs to know

Now that you've left me, there's no returning
I keep comparing, you're always winning
I try to be strong but you'll never be more wanted
Will you make me at home?

Don't tell me you have to go...

In the heat of summer sunshine
I miss you like nobody else
In the heat of summer sunshine
I kiss you, and nobody needs to know

To sweet beginnings and bitter endings
In coffee city, we borrowed heaven
Don't give it back
Winter is coming and I need to stay warm

In the heat of summer sunshine
I miss you like nobody else
In the heat of summer sunshine
I kiss you, and nobody needs to know...


Dorothea lalu terdiam sejenak, dia lalu memandang Lotti,"Tapi aku ingat! Langit yang begitu biru ketika aku bertemu denganku!" jawabnya tersenyum ceria. Dorothea juga masih mengingat sisa-sisa kenangan saat bersama Lotti. Ya...Dorothea dulu memang selalu ingin dekat dengan Lotti. Bukan dia yang selalu direpotkan Lotti tapi dialah yang selalu merepotkan Lotti.

"Lotti, kau tidak marah soal itukan?",tanya Dorothea hati-hati dan pelan terhadap Lotti. Takut bila Lotti masih mengingat kejadian saat itu.


OOT : ayo gih lebih cepet laebih baek *plak*