[Story Telling] Feels Like Heaven

"Uwooo~ Terima kasih, Leona. Kau penyelamatku~"

Leona yang sudah terbiasa menghadapi anak anak sih enjoy aja menghadapi sikap rue yang seperti bocah. Bahkan... leona memperlakukan rue layaknya anak kecil
"saya membawa french bread dan susu. Anda suka?"

"saya membawa french bread dan susu. Anda suka?"

Rue menatap roti panjang itu sesaat.. dan juga segelas susu putih itu sesaat. Entah apa yang sebenarnya dipikirkan oleh otaknya sampai ia sendiri bingung. Jalan gampangnya yah, makan saja yang telah disediakan xDD.

Rue mengambil roti itu dan memakannya perlahan-lahan, mencoba menikmati setiap gigitan. Ia telah dapat membayangkan kampung halamannya itu, Prancis.

Kali ini ia meminum susu putih itu dengan riang gembira. Susu = bahan baku keju = keju = makanan favorit. Yah, itulah yang ada dalam pikiran seorang Rue.

"Terima kasih atas makanannya" Rue mengucapkan terima kasih ala Jepang. Kemudian ia berbaring lagi di kasur, tepatnya mau kembali tidur. Mumpung lagi ga bisa ngapa-ngapain, istirahat sajalah~. Padahal tidur sehabis makan itu tidak baik untuk kesehatan, ya gak, Leona-sensei?

"Terima kasih atas makanannya"

Leona memeprhatikan rue, sehabis makan langsung tidur. apa yang akan dilakukan seorang leona melihat tingkah itu?!
"Hei, jangan langsung tidur. Apakah anda mau jadi seperti babi?" Leona memaksa Rue untuk bangun.

----------------------------------------------------
Pintu UKS itu terbuka lagi, leona menhentikan gerakannya dan melihat kearah pintu. ternyata Xaviera datang! Untuk apa xaviera datang? Tentu saja untuk menjaga Contraktornya, Leona.

"Hei, jangan langsung tidur. Apakah anda mau jadi seperti babi?"

Tubuh Rue diguncang-guncang oleh Leona. Rue sendiri tahu bahwa tidur setelah makan sama dengan membahayakan kesehatan sendiri dan dapat menjadikannya gemuk seperti babi yang tadi Leona katakan. Tetapi tetap saja Rue menolak untuk bangun karena sudah PW.

Sampai terjadi peperangan singkat antara mereka berdua. Leona berusaha membangunkan Rue sementara Rue mempertahankan diri agar tetap dalam posisi tidur. xD

Kejadian itu berhenti karena seseorang masuk ke sana, Xaveria. Awalnya memang Rue senang melihat Xaveria yang adalah chain itu tetapi di sisi lain ia juga kesal karena suatu hal yang tak jelas.

"Hehh.. Kau lagi, kau lagi" Rue malah nyolot. xD

"Hehh.. Kau lagi, kau lagi"

Xaviera hanya menatap tajam kearah rue, tanpa berkata sepatah katapun untuk menjawab.
Leona pun menjawabkan untuk Xaviera. "Wah.. ada apa ini?" < jiwa gurunya keluar

sementara leona yang capek sendiri gara2 si rue duduk dikursi yang ada disana.
"Ah.. xaviera.. kebetulan sekali kau datang...." Ucap leona lemas.
"Pijitin tanganku donk~" pinta leona ga jelas kepada Xaviera

Tentu saja Xaviera ga mau, emank xaviera apaan? Tukang urut?

"Wah.. ada apa ini?"
"Ah.. xaviera.. kebetulan sekali kau datang...." Ucap leona lemas.
"Pijitin tanganku donk~"

Rue melototin kedua orang yang sibuk sendiri itu. Leona yang entah darimana dapet ide itu, minta Xaveria untuk memijit tangannya. Dan dari tampangnya, Xaveria keliatan ogah ogahan, malah nggak mau sama sekali. xD

"Dasar piaraan ga tunduk sama majikan" Rue mencibir dengan suara pelan, tapi sepertinya kedengeran. Nyari ribut aja si Rue~ xD

"Dasar piaraan ga tunduk sama majikan"

sung me

xaviera langsung melototin rue, matanya seakan berkata
Apaan kau? sejak kapan saya jadi piaraan? dasar kambing

Leona sih tertawa tawa saja mendengar itu

Rue hanya melihat adegan tanpa suara itu sambil menerka-nerka apa yang ada dalam pikiran 2 orang itu. Sang chain sedang ngambek sepertinya, dan ngoceh dalam hatinya. Sang contractor malah tertawa di atas kekesalan sang chain. Klop sudah [?]. xD

'kruyuuuk~'

Perut Rue malah berbunyi lagi padahal baru saja diberi makanan sekeranjang oleh Leona. Yap, perut Rue takkan puas sebelum menikmati keju

< Mulai ngaco =))

"Perut siapa tuh bunyi?" Rue malah nuduh mereka berdua.

"Perut siapa tuh bunyi?"

dengan santainya xaviera berkata
"pasti leonyl."
Sambil berkata begitu xaviera menggandeng tangan leona[?!] keluar dari ruangan tersebut.

Leona yang kebingan atas apa-pun-itu-yang-terjadi hanya bisa mengikuti Xaviera
"Ahh... rue-san saya pergi. ruangan ini tidak pernah dikunci, jadi jika anda ingin pergi2 keluar silahkan..`"

"pasti leonyl."
"Ahh... rue-san saya pergi. ruangan ini tidak pernah dikunci, jadi jika anda ingin pergi2 keluar silahkan..`"

Niat Rue yang sebenarnya ingin bercanda malah diabaikan begitu saja. Dalam hatinya Rue langsung merasa depresi karena tidak diperhatikan. Maklum, cowok berumur 21 tahun ini mengalami MKKB

Hoo, nggak pernah dikunci... Mau dikunci pun ga masalah. Toh, Rue sedang tak mampu berjalan. Jadi nggak ada gunanya~

"Bye bye" Entah apa maksud Rue, dia malah melambai-lambai >

_______________________________________________________

Keesokan paginya....
Lokasi : ruang UKS

Leona yg datang ceoat untuk merapikan ruang kelas itu menyempatkan diri menjenguk rue, Leona datang kesana membawa makanan dan sebuah kursi roda bersama xaviera.

"permisih~ Rue-san, saya mendapat kursi roda geratisan~ apa anda mau memakainya? Ahh... saya juga membawa makanan~" *PLAK*

Ucap leona dengan santainya

"permisih~ Rue-san, saya mendapat kursi roda geratisan~ apa anda mau memakainya? Ahh... saya juga membawa makanan~"

Horeh~ Leona datang berkunjung~ Rue sangat-sangat gembira melihat sosok dan suara Leona setelah ia ditinggal sendirian dalam kondisi tak mampu bergerak atau melakukan apapun. Tapi, ia jadi lemes juga melihat ada piaraan Leona yang mengikuti dari belakangnya dengan nurutnya *digampar*

Kursi roda? Yeah~ Akhirnya bisa keluar dari UKS

"YEAH! Akhirnya bisa keluar dari ruangan ini" Rue sudah mulai berlebay-lebay berterima kasih kepada Leona dan tak lupa men-death glare Xaveria

leona membantu Rue menaiki kursi roda itu.
"nah~ sekarang anda bisa pergi2 sendiri~" dengan santai leona ngomong begitu sambil senyam senyum

"nah~ sekarang anda bisa pergi2 sendiri~"

Setelah Leona membantu Rue duduk di kursi roda tersebut, ia beranjak pergi sambil mengatakan kalimat tadi. Hati Rue berkata untuk tidak membiarkan gadis itu pergi.

Rue yang tak pernah merasakan perasaan ini, bingung bagaimana mengekspresikan perasaannya. Akhirnya, ia membiarkan mulutnya saja yang bergerak.

Ia memegang tangan kanan Leona dan menatapnya mata-ke-mata. "Tolong temani aku" ucap Rue dengan nada yang lembut namun serius.

"Tolong temani aku"

Leona yg rada rada tulalit malah langsung ngomong
"Hoee..? Anda udah umur berapa rue-san?" sangking tulalitnya mungkin bisa disebut Oon
*digaplok leona*

OOT : Dasar Leona ga peka!

~

"Hoee..? Anda udah umur berapa rue-san?"

Nah loh, Si Leona malah bales begini. Nggak peka atau nggak punya perasaan ini orang?

Tapi, Rue emang terbiasa menjawab setiap pertanyaan yang ada. "Umurku 21 tahun, kau berapa?" dan bertanya balik

"Umurku 21 tahun, kau berapa?"

Dengan senyum mistis leona menjawab
"seharusnya sih saya umur 15 tahun, tp karna masuk abbys umur saya yg 'nyata' adalah 43 tahun"
Leona >

"seharusnya sih saya umur 15 tahun, tp karna masuk abbys umur saya yg 'nyata' adalah 43 tahun"

Walah, muda-muda, ternyata aslinya udah tua. *digampar*. Yah, Rue juga tidak bisa berkata apa-apa soal itu. Karena Rue sendiri juga melewati ruang waktu, tetapi berbeda dengan Leona yang ke masa depan. Rue ke masa lalu, bahkan berabad-abad sebelum ia lahir.

"Aku malah belom lahir tahun ini" kata Rue dengan suara amat pelan.

"Aku malah belom lahir tahun ini"

Leona tertawa dan berkata
"ya... anda memang belum lahir"
leona >

Leona lalu menggobrol denga rue sambil menunggu jam buka Taman kanak kanak ini.~

OOT : Gyahahahhaha, Si Leona itu otaknya ga beres yah?

~

"ya... anda memang belum lahir"

Rue langsung bingung mendengar tanggapan Leona. Harusnya Leona itu bingung atau shock gitu. Ini reaksinya malah nggak normal. Malah mengiyakan hal tadi sampai Rue dibuat kebingungan >

"Kok kau malah mengiyakan?" Rue penasaran, maka ia bertanya dengan nada yang benar-benar bingung.

OOT : ya sama seperti PM nya
_____________________________________________

"Kok kau malah mengiyakan?"

Leona menjawab lagi pertanyaan Rue
"Yaa... karna itu memang kenyataan~"
leona ->

Sementara leona dan rue sedang bergaje ria, Xaviera hanya bisa manga tampang ->
Pikir Xaviera... apa apaan ini 2 makhluk ga jelas dan sama2 error *digaplok leona*

"Yaa... karna itu memang kenyataan~"

Nah loh, kok Leona bisa tahu kenyataan bahwa Rue bukan dari zaman ini? Dia punya kekuatan khusus kah? Atau itu kekuatan dari Xaveria, chainnya? Rue mulai memikirkan segala kemungkinan yang dapat terjadi di dunia unik ini.

"Kau punya kekuatan khusus yah, Leona?" Rue bertanya to the point.

'Dunia ini memang unik, banyak yang tak kuketahui... I love humaaan~'

< Copy omongan Izaya

"Kau punya kekuatan khusus yah, Leona?"

Hoe..?
leona bingung dengan perkataan rue
"ettooo... maksud anda kekuatan apa? saya ga bisa nyihir kok(?!)"

________________________________


ini RP kapan abisnya ya