[Story Telling] Feels Like Heaven

PERHATIAN!
Story Telling ini hanya untuk Ulqui Schiffer [Rue] dan ruu chi [Leona]

==========

Lokasi : Di luar taman kanak-kanak daerah Oswald
Waktu :11.00 pagi

Ow yeah, setahun sudah berlalu sejak kedatangan Rue di zaman ini. Ia sudah mulai terbiasa dengan minimnya teknologi yang tersedia dan juga fasilitas yang masih sangat sederhana. Tak disangka, musim semi sudah datang di tahun kedua sang ilmuan.

Hari ini, tepatnya tanggal 13 Januari 1945, Rue melakukan kegiatannya seperti biasa. Apa lagi jika bukan menjelajahi dan meneliti tumbuhan ataupun lingkungan yang baru dan asing baginya. Kali ini, pengembaraannya tertuju pada daerah Oswald. Rue yang sangat menyukai sesuatu yang baru dengan semangatnya mengamati sebuah tanaman aneh dengan bentuk yang juga aneh dan warna yang juga aneh, sang pengamat juga nggak kalah anehnya sampai orang-orang yang lewat menyuruh anaknya untuk tidak melihat. [].

Sankin penasarannya dengan tanaman itu, ia pun memakannya tanpa pikir panjang. Toh mau digimanain lagi? Rasa penasarannya benar-benar sudah mencapai puncak.

"Rasanya... mirip daun mint yah" Sang ilmuan terus mengunyah tanaman itu dan secara tiba-tiba ia tersentak ke belakang [inget adegan Conan waktu mau jadi Shinichi lagi *dilempar* xD] dan akhirnya tepar di tanah.

'Sialan, ada racunnya'

Lokasi : Di luar taman kanak-kanak daerah Oswald
Waktu :11.00 pagi
__________________________________________

Seperti biasa, Leona yang bekerja ditaman kanak-kanak oswald dikejutkan dengan makhluk aneh untuk kedua kalinya (yang pertama zeno =)) ).

Leona yang sedang bermain main dengan para murid mendengar teriakan dari seorang anak yang bermain diluar halaman sekolah.
"GYAAAAAAAAAA!!! ADA MAKHLUK ANEEH!!!!" Anak itu berteriak seakan akan ia melihat Alien

Leona bergegas menghampiri asal suara yang berasal dari depan sekolah.
__________________________________________________________

Lokasi : Di luar taman kanak-kanak daerah Oswald

Leona sudah berada di luar taman kanak2 itu. Dilihatnya anak yang berteriak itu sedang ketakutan sambil menunjuk2 Makhluk dengan pakaian aneh yang terkapar di TKP
Leona terkejut melihat makhluk itu, dan segera menyuruh anak tersebut untuk masuk kedalam taman kanak2
"Cepat masuk kedalam, jangan bermain diluar taman kanak-kanak"

Walau leona berkata seperti itu, sebenarnya ia juga sangat ketakutan dengan sosok makhluk yang tidak jelas itu, ntah manusia.. atau chain... Leona tetap waspada. Leona yang tidak bisa apa2 pasrah karna Xaviera tidak ada disisinya (xaviera disuruh kepasar )

Akhirnya.. dengan sangat terpaksa *PLAK* leona meonong makhluk aneh itu. Makhluk itu dibawa keruang UKS *emank ada ya?* ditaman kanak2 itu. Disana makhluk aneh itu diminumkan Teh. Pikir leona... teh itu dapat menjadi penawar racunkan?

Lokasi : UKS taman kanak-kanak
Waktu : 14 Januari 1945, 13.00

Hari berlalu tanpa disadari oleh Rue yang pingsan karena rumput menyebalkan itu. Ia terbangun di tengah siang karena sinar matahari yang menyilaukan dan berada di atas sebuah kasur empuk. Dilihatnya pemandangan sekitar yang sangat membingungkan. Banyak gambar-gambar hewan dan tumbuhan, kamar yang berwarna-warni, mainan dan boneka yang tersusun rapi di pinggir ruangan. Anggapan pertama Rue adalah ia kembali menjadi anak-anak setelah memakan rumput itu [ngaco =))]

Tetapi setelah ia melihat pantulan dirinya di sebuah cermin di sana, lega lah ia melihat dirinya masih sama seperti hari-hari sebelumnya, tetap terlihat wajah culunnya kerennya.

Ia pun terduduk di atas kasur dan merenggangkan tubuhnya. Kemudian, sesuatu hal buruk ia sadari.

"ARGHH!!!!" Rue pun berteriak seperti orang kejepit pintu karena ia tak bisa menggerakan kedua kakinya.

Lokasi : UKS taman kanak-kanak
Waktu : 14 Januari 1945, 13.00
______________________________

"ARGHH!!!!"

Leona yang baru saja memasuki ruangan itu dengan membawa secangkir teh manis terkejut, Xaviera yang berjalan dibelakang leona pun hampir tersedak kue jahe yang sedang dimakannya .

Leona menghampiri makhluk aneh itu dengan ragu2 dan menaruh Teh manis tersebut di Meja UKS.
"Anda kenapa? apakah anda yang salah?" Leona mengucapkan itu dengan sedikit takut. Ya gimana ga takut... jelas jelas itu makhluk aneh banget

"Anda kenapa? apakah anda yang salah?"

Mendengar sebuah suara sedang ngomong dengannya, Rue pun bersyukur karena telinganya tidak tuli. Ia lalu menengok ke arah orang tersebut dengan slow motion seperti robot [yang sering nonton anime tahu lah xDD] dan akhirnya menatap orang itu dengan puppy eyes >

"Kakiku...." ia langsung menutupi seluruh bagian wajahnya dengan tangan kirinya.

Lalu, setelah berhasil mengatakan hal itu dengan dramatis, ia mencerna kalimat yang baru diucapkan orang itu.

"Aku nggak salah, emang salahku apa?" ucapnya dengan wajah begini >

AKH! GUE SALAH NGETIK harusnya "apakah ada yg salah"
___________________________________________________________

"Aku nggak salah, emang salahku apa?"

Leona terkejut... ternyata... TADI DIA SALAH UCAP! *yang salah PM nya padahal *

"ahhh... maksud saya... apakah ada yang salah..."
sangking malunya itu sampe >>

Leona langsung lemes dan tertawa sendiri, mengingat dia tadi sampai salah ucap... IH WAAAW~~
Xaviera tertawa kecil dan karna itu xaviera jadi keselek kue jahe yang dimakannya. "cough.. Chough..."

"ahhh... maksud saya... apakah ada yang salah..."

Hoo.. salah ngomong. Pantas saja, kalimat itu benar-benar membuat Rue kaget. Sampai ia berpikir nggak-nggak, apakah waktu tidur ia mengigo atau bagaimanakan sampai ia memiliki dendam [?] seperti itu?

Rue mengangguk atas perkataan Leona, "Kakiku sepertinya lumpuh..." Rue mengatakan hal itu dengan sangat-sangat depresi karena memikirkan bagaimana lanjutan eksperimen dan penelitian di kemudian hari.

"Ah, terima kasih telah menolongku" tak mengucapkan terima kasih benar-benar tak sopan kan? Sehingga 'terima kasih' telah menjadi kata-kata yang sering diucapkan Rue.

"Kakiku sepertinya lumpuh..."

Leona mengingat kembali kejadian saat ia menolong sang makhluk. Ia melihat beberapa helai rumput aneh digenggaman tangannya, maka ia menyimpulakan.. pasti makhluk aneh ini memakannya.
"ah... maaf... apakah anda memakan rumput aneh didepan taman kanak2 ini?"

"Ah, terima kasih telah menolongku"

Leona tersenyum "Ah.. sama sama..."

"ah... maaf... apakah anda memakan rumput aneh didepan taman kanak2 ini?"

Oh, jadi ini taman kanak-kanak toh. Pantas saja banyak mainan dan hiasan-hiasan bernuansa anak kecil. Tapi mengapa bisa ada rumput berbahaya di depan taman kanak-kanak? Rue benar-benar bingung, apa nggak berbahaya jika termakan oleh anak-anak?

"Ya, kumakan. Memangnya kenapa?" Rue mencoba mencari tahu informasi tentang rumput menyebalkan yang baru saja ia makan. Well, sebelumnya kejadian serupa memang sering terjadi sih

"Ya, kumakan. Memangnya kenapa?"

Leona memasang tampang serius
"Ah.. rumput itu... sebenarnya rumput yang ditanam oleh xaviera... rumput itu untuk membuat Kambing didaerah sekitar taman kanak-kanak ini lumpuh sementara waktu... soalnya xaviera benci kambing...(??! emank ada kambing ya?!)"
Leona menatapi Xaviera dengan tampang menuduh

sementara xaviera tertawa kecil kembali di balik layar(?!)

"Ah.. rumput itu... sebenarnya rumput yang ditanam oleh xaviera... rumput itu untuk membuat Kambing didaerah sekitar taman kanak-kanak ini lumpuh sementara waktu... soalnya xaviera benci kambing...(??! emank ada kambing ya?!)"

Perkataan satu ini langsung menancap ke Rue. Rumput jejadian itu untuk kambing. Dia makan rumput itu, berarti dia sama dengan kambing?

Entah mengapa Rue melimpahkan kesalahan pada Xaviera dengan menatapnya seperti seekor singa hendak menikam mangsanya >

"Yang sudah berlalu biarlah berlalu" Rue mencoba bersikap dewasa dan mengeluarkan kalimat bijaksana. Tak ada gunanya meratapi hal yang sudah berlalu. Waktu tak mungkin diulang walaupun dapat dijalani lagi [mesin waktu Rue].

"Jadi, namamu siapa?" Tanya Rue dengan nada sedikit tak sopan pada Leona.

"Yang sudah berlalu biarlah berlalu"

Xaviera yg mendengar perkataan itu hanya menatap Rue dengan wajahnya yg seperti biasa,cool.... =))

"Jadi, namamu siapa?"

"Ah.. ya.. nama saya Leona Jacquelin. maaf saya lupa memperkenalkan nama saya"
Leona menyebutkan namanya sambil menunjuk tanda pengenal dibajunya.

"...dan dia Xaviera, Chain saya." sambil menunjuk ke arah xaviera

"Ah.. ya.. nama saya Leona Jacquelin. maaf saya lupa memperkenalkan nama "
"...dan dia Xaviera, Chain saya."

Rue menatap tanda pengenal Leona lama sekali, memperhatikan dengan seksama. Ternyata tahun 1945 hanya ada name tag dengan kertas dibungkus dengan plastik seperti ini toh. Di zaman Rue sudah jadi 'piiiiiiip' [disensor, belom waktunya ]

Ngapain pula nama cowok itu diomongin lagi? Kayaknya tadi udah disebut deh. Susah emang jadi orang yang sekali dikasih tahu langsung inget. Tungu dulu....

"CHAIN?!" Rue langsung shock sampai bola matanya mau keluar > "berarti kau contractornya, Leona?" lagi-lagi, langsung memanggil seseorang yang baru ia kenal dengan nama, tanpa embel-embel 'nona' atau apa gitu. Sehingga ia terkesan tak sopan~

"CHAIN?!"
"berarti kau contractornya, Leona?"

Leona yang ingin menjawab disela oleh Xaviera yg berbicara lebih dahulu.
"ya, Leona adalah contractor. Dan siapa anda? sangat tidak sopan berbicara tanpa menyebutkan nama terlebih dahulu"
tatapan Xaviera yang dingin seakan membekukan ruangan itu.
sementara Leona yang mendengarkan Xaviera hanya bisa terdiam "......"

"ya, Leona adalah contractor. Dan siapa anda? sangat tidak sopan berbicara tanpa menyebutkan nama terlebih dahulu"

Sedikit kesal? Mungkin. Rue memang tak suka diperlakukan buruk dan selalu tidak tinggal diam walaupun ialah yang salah, maklum anak nggak tahu aturan.

Haruskah menyebutkan nama? Sepertinya tak terlalu penting untuk menyebutkan nama. Padahal Rue sendiri menanyakan nama Leona sebelumnya. xDD.

"Panggil saja Rue", jawab Rue dengan malas-malasan. "Ngmong-ngmong, sudah berapa lama aku tak sadarkan diri?" Rue melihat keluar jendela.

"Panggil saja Rue"

"ah nama yang....." ucap leona terputus.
Xaviera melanjutkan perkataan leona "aneh..."

"Ngmong-ngmong, sudah berapa lama aku tak sadarkan diri?"

"ah.. anda tak sadarkan diri dari kemarin. Belum terlalu lama kan...?" Jawab leona dengan senyumanny >

"ah nama yang....."
"aneh..."

Wuih, contractor dan chain yang kompak. Kalau hubungan mereka dekat begini, pasti kekuatan mereka hebat juga kan? Rue mulai terjun dalam fantasinya. Dia memang terlalu maniak dengan abyss dan segala yang berhubungan dengan tempat itu.

"ah.. anda tak sadarkan diri dari kemarin. Belum terlalu lama kan...?"

Hooo... Baguslah, tak banyak hari yang berlalu sia-sia. Tetapi sekarang tetap saja merupakan masalah, kedua kakinya minta disepak.

"Emm... Aku boleh menumpang di sini kan? Sampai efek rumput itu hilang" kata Rue dengan nada memelas xDD

"Emm... Aku boleh menumpang di sini kan? Sampai efek rumput itu hilang"

tentu saja mendengar itu leona dengan senang hati menjawab...
"Oh... tentu saja" jawab leona dengan ramahnya

"mumpung regina belum pulang...." xaviera menambahkan.
Emank dasar si xaviera perusak suasana

"Oh... tentu saja"
"mumpung regina belum pulang...."

Makin dilihat, Rue makin senang saja melihat contractor dan chain yang saling melengkapi ini, serasi sekali. Sepertinya enak dijadikan bahan penelitian. Rue juga memiliki beberapa hari sebelum kakinya sembuh, nahh... Kesempatan yang tak dapat dilewatkan untuk memantau sifat dan sikap seorang contractor kepada chainnya dan sebaliknya.

Tapi.. Mereka legal contractor atau bukan yah?

"Regina? Siapa Regina? Yang kutahu seorang bernama Regina itu.. pemimpin keluarga Oswald" Rue mengeluarkan apa yang sedang ia pikirkan tanpa tahu ternyata itu benar xDD.

"Regina? Siapa Regina? Yang kutahu seorang bernama Regina itu.. pemimpin keluarga Oswald"

"ah ya.. itu memang benar" Jawab leona tanpa ekspresi.

xaviera keluar dari ruang UKS itu, meninggalkan leona dan si orang asing itu disana.
"Leonyl-san, saya akan menjaga anak2 agar tidak memakan 'rumput' itu"
Perlahan.. tapi pasti... perkataan Xaviera nancep sekalee dengan gayanya yg Cool itu dia berjalan keluar ~

"ah ya.. itu memang benar"

Hoki banget hari ini, si Rue. Bisa mengobservasi contractor dan chain selama beberapa hari plus bisa ketemu pemimpin keluarga Oswald. Mimpi apa semalam?

"Leonyl-san, saya akan menjaga anak2 agar tidak memakan 'rumput' itu"

Baguslah, pergi sana. Entah mengapa Rue tak begitu suka melihat Xaveria. Sekarang ia hanya di ruangan itu berduaan dengan Leona. Bisa diwawancara nih. xD

"Hei Leona, kau kontraktor kan? Kontrakmu legal atau illegal?" Rue mulai meng-interview Leona.

"Hei Leona, kau kontraktor kan? Kontrakmu legal atau illegal?"

Leona yang merasa diinvestigasi menjawab dengan wajah penuh tanya
"saya contractor Illegal.."

Leona ingin bertanya alasan makhluk bernama rue itu bertanya, tetapi tidak lah... daripada leona harus capek2 ngomong

"saya contractor Illegal.."

Perfect! Contractnya illegal. Susah sekali mencari bahan penelitian seperti ini. Rue benar-benar tak habis pikir apa yang ia lakukan sebelumnya sampai dianugrahkan seperti ini. Apakah ia telah menjadi anak baik sehingga diberi hadiah oleh santa? Ini bukan natal. Apakah ia dengan rajin berdoa dan dikabulkan? Rue kan pemalas xD. Jadi apa? Rue tak tahu..

Tapi kita tahu kalau dia begini karena makan rumput buat kambing itu *disepak*

"Lalu, bagaimana kau mengikat kontraknya?" Rue sudah mulai bersemangat

"Lalu, bagaimana kau mengikat kontraknya?"

Leona mulai bingung menjawab pertanyaan ini..
"eh ya... tidak gimana2...." Leona jadi bingung dll

Jam berbunyi menunjukan pukul 12.30
Ini adalah waktu anak taman kanak kanak untuk pulang.
"ah maaf... saya harus mengurus anak anak"
Leona segera keluar dari ruangan tersebut dan menuju ke dalam kelas bersama anak anak untuk bersiap siap untuk pulang.
__________________________________________

Lokasi : ruang UKS Taman kanak kanak Oswald
waktu : 16.00 Sore hari
_________________________________________________

Leona datang kembali ke ruang UKS tersebut, tetapi dengan baju yang berbeda dengan baju kerjanya tadi. Rabut leona yang berwarna coklat ternga itu tergerai, dan Leona mengenakan dress berwarna abu abu yang terlihat seirama dengan warna matanya itu.

Perlahan leona memasuki ruangan itu, Leona yang membawa sekeranjang makanan untuk makhluk bernama rue yang masih sekarat itu *PLAK*.
"permisi... apa anda lapar? saya membawakan makanan untuk anda"

"permisi... apa anda lapar? saya membawakan makanan untuk anda"

Rue yang memang dalam kondisi lapar berat langsung menengok ketika mencium harum makanan dan kata makanan disebut oleh Leona. Rue terdiam sejenak menatap ke arah sana. Bukan ke arah makanan, melainkan Leona.

Leona tidak lagi mengenakan pakaian kerjanya, yep, dia menggunakan pakaian sehari-harinya. Sebuah gaun abu-abu yang pas dengan penampilannya. Rambut panjang coklat tergerai dan mata bulat berwarna abu-abu.

Sejenak Rue terjerat dalam pesona Leona, namun memang pada dasarnya orang ini tak mengerti hal begituan. Ia menganggap dirinya sedang pusing atau semacamnya. Oh, mungkin karena dia sedang lapar?

"Uwooo~ Terima kasih, Leona. Kau penyelamatku~" tanpa Rue sadari, tubuhnya bergerak di luar perintah otaknya. Ia bertingkah seperti anak-anak sekarang. Tidak... Bukan hanya sekarang, sejak tadi. Rue memang kekanak-kanakan dari sananya... tapi dalam aspek yang berbeda..