[FRP] AG with PH RPG

Kairi terpana melihat pemandangan itu

ia ertawa keras melihat keadaan 4 pria itu, kairi pun bertepuk tangan dan menghampiri ivvi

"bravo.. Bravo madamoiselle" puji kairi sambil bertepuk tangan pelan kepada ivvi

kairi pun memandang ivvi dengan tatapan kagum "tak mengherankan kau mendapatkan thunder regalia, sungguh hebat" puji kairi lagi

ia mendengar suara keplok keplok, dan hentakan kaki yang mendekatinya..

ia sudah melihat tajam bayangan orang itu.

"tak mengherankan kau mendapatkan thunder regalia, sungguh hebat"

Ivvi >>

"orang pertama yang membuatku kesal...", ucapnya datar melihat kairi

ia tidak mempedulikan kairi dan tetap melanjutkan jalannya, tanpa arah dan tujuan mau kemana

Kairi segera tertawa lagi..

Dalam hening ia mengikuti ivvi

ia masih berjalan menjauhi kairi, namun kemana dia ? =w="
sayo juga ga tau...pokoknya dia jalan terus terus aja, karna jalanan yang masih gelap

tap...tap...tap...

Ivvi menyadari kairi masih mengikutinya, namun ia diam saja..

2 jam kemudian...


Ivvi masih berjalan, namun ia sudah lelah..karna terus menerus berjalan lurus kedepan..

"kapan listrik dikota ini akan hidup kembali ?!", ia menggerutu

Kairi tetap mengikuti ivvi meski ia sendiri telah cukup lelah

di dengarnya ivvi menggerutu, kairi hanya tersenyum menanggapinya

'hebat' pikir kairi disepanjang perjalanan

Serena's Side
Serena terkagum ketika tiba-tiba seseorang dapat membuat seluruh listrik kota mati. Hal ini membuatnya penasaran. Ia menelpon seorang kerabatnya yang seorang Pemilik Dark Thunder Regaliauntuk mengamati mereka.

Tuuut....Klek
"halo?" Tanya seorang di telepon itu

"Al-chan, tampaknya ada sesuatu yang menarik lho dikota. Tidak datang?" Ujar Serena

"Hng... Kalau Serena yang bilang...berarti benar-benar menarik ya.. Baiklah, aku akan segera kesana." Jawab orang dalam telepon itu. Ia lalu menutup teleponnya dan pergi ke tempat yang dimaksud Serena.

Alleil's Side
Setelah menerima telepon dari Serena, ia pergi untuk mengecek orang yang dimaksud Serena yang tidak lain adalah Ivvi. Melihat keadaan kota yang gelap gulita karena dampak Regalia Ivvi, Alleil justru mengembalikannya dengan regalianya karena mereka memiliki elemen yang sama.
"Nah... kita lihat yang mana yang lebih kuat." Gumamnya

Merasakan hawa Thunder Regalia, ia berhenti di depan Ivvi yng merupakan Pemiliknya.

"Anda...pemilik Thunder Regalia?" Tanyanya

oot: mizu katanya ganti jadi water road, wind road raven...:p

[IN]

Lokasi : Ruang tengah rumah Raven Reidsword

Bosan....

Satu kata untuk hari yang benar-benar membosankan bagi seorang Elite Army sinting yang sedang diberi libur oleh atasannya, Raven Reidsword. Kenapa? Simple saja, hari minggu dia tidak ada kerjaan. Biasanya dia sibuk memngurus para teroris dan berperang. Yang hanya dikerjakannya paling-paling nonton kartun seharian sambil santai-santai makan Pocky. Ah, satu lagi, bermain bersama si meong tentunya.

"Aku sudah melihat episode ini berulang-ulang kali," Raven duduk di sofa-nya sambil memperhatikan spongebob dan teman-temannya di channel kesayangannya.

Well, salah satu dari keanehannya lainnya. Sifatnya terlalu kekanak-kanakan, dan hanya menonton kartun saja, percaya atau tidak.

Ting....ting....

Bunyi bel rumahnya. Ada yang datang kah?

ASIIK...Ada temen main...

Raven berjalan riang ke pintu utama dirumahnya. Dia membuka pintunya perlahan, dan...

tebak apa yang dilihatnya....

Sebuah kotak hitam dengan tulisan "Happy Birthday" di atasnya. Memangnya hari ini ulang tahunnya?

"Lho? Sejak kapan....," Raven membuka tutup kotak itu. Dan dilihatnya AT didalamnya dan sebuah pesan singkat yang mengatakan itu adalah sepatu roda keberuntungan. Aneh kah?

Tapi kalau dipikir-pikir, nasib Raven yang selama ini sial terus, bisa saja berubah gara-gara sepatu roda itu kan? Tidak ada yang tau, tapi Raven percaya saja dengan pesan singkat yang dituliskan disana.

"Ini keberuntunganku! Harus segera dicoba," dia buru-buru memasangkan AT itu, pas dengan ukuran kakinya.

Tanpa berpikir panjang dan tanpa mengetahui bagaimana cara mengendalikannya, Raven langsung melaju mengikuti Angin yang berhembus. Dia merasakan kebebasan ketika menggunakan AT apalah itu, seperti burung yang terbang bebas di angkasa. Menyenangkan.

Tapi....ada yang aneh. Kota terlihat gelap. Apa ada yang bermasalah dengan listrik di kota ini? Raven mencoba menyapa orang yang ada disana.

"Ano...," Raven mengetuk-ngetuk pundak Alleil, sembarangan sok kenal sok dekat.

Alleil menoleh ketika seseorang mengetuk pundaknya. Didapatinya seorang pemuda yang sepertinya ia belum pernah liat sebagai seorang rider.

"Siapa?" Tanyanya

Note : Ulqui lebih ketinggalan jauh dari sebelumnya =w=


Zeno hanya melihat pemandangan sekitarnya dari tadi. Semuanya diperhatikan satu per satu dengan seksama dan teliti. Kok banyak yang pake regalia? Emangnya lagi meeting para king di sini? Zeno hanya terus memperhatikan, mungkinkah ada seseorang yang sengaja mengatur pertemuan mereka semua di tempat itu?

"Regalia" ucap Zeno singkat kepada pria yang baru saja datang dan menyapa Aile.

OOT = Ngah?! == Ulqui.... itu bukan Aile tapi Alleil

===================

Alleil juga merasakan regalia dari Airtrecks yang dipakai pemuda yang baru saja datang itu. Tampaknya itu adalah Wind Regalia.

"Oi...dapat darimana regalia itu?" Tanyanya pada pemuda itu

kairi menyadari bahwa di tempat ivvi, banyak sekali king saat ini.

ia melihat seorang pendatang baru yang memiliki elemen yang sama dengan ivvi. lalu bertemulah ia dengan penerus dari Ikki Minami, wind road.

dengan curious ia mengganti ATnya dengan AT biasa sehingga identitasnya tidak ketahuan dan mulai melangkah ke sana dengan santainya.

"halo semua" sapa kairi sambil tersneyum

"ada apakah di sini?" tanyanya dengan innosen.

Serena's Side

Serena yang penasaran, akhirnya juga ingin melihat apa yang terjadi. Ternyata, disana banyak king yang berkumpul. Bahkan kenalannya, Alleil juga ada disana.

"Al-chan!" Panggilnya. Ia menerobos keramaian dan memeluk sahabatnya itu "Datang juga he he...XD"

Alleil's Side
Tiba-tiba saja Serena datang memeluknya di tengah keramaian ini tanpa memedulikan sekitarnya sama-sekali.
"B-baka =///= lepas!." Ujar Alleil sambil melepaskan pelukan Serena "Liat Situasi dong." Ujarnya lagi

"Siapa?"

Raven nyengir, menyadari dia baru saja sok kenal sok dekat pada orang yang sama sekali belum dikenalnya.

"Raven Reidsword, saya bekerja menjadi elite army disini," jawabnya semangat.

"Regalia"

"Oi...dapat darimana regalia itu?"

Hah? Regalia apaan? Sejenis biskuit kah? Sepertinya aku perah mendengar iklannya, biskuit reggae atau apa gitu

Raven mulai ngaco, bingung dengan apa yang mereka katakan. Yang jelas ketika Raven menggunakan AT itu dia cukup menguasainya.

"halo semua"

"Wah, hallo," jawab Raven simple

kairi semakin menjadi bingung dengan pemandangan 'ajaib' di depannya.

masih dengan tampang innosen dan berlagak sebagai anak SMA biasa kairi pun mulai berputar putar di sana.

ia menyadari bahwa pemilik wind regalia itu menyapanya. kairi pun tersenyum pada pemilik wind regalia itu.

"halo kakak!" sap kairi dengan ceria

"siapa nama kakak?" tanya kairi

Hanya satu hal yang dapat dipikirkan Zeno mengenai Raven, orang yang simple banget. Ia akhirnya mengambil kesimpulan bahwa Raven sedang berpura-pura atau memang tak tahu SAMA SEKALI mengenai dunia AT.

"Namaku Zeno, senang mengenalmu" balas Zeno singkat, padat dan tepat sasaran xD

Note : Papi papi~ Munculin Shein

Alleil's Side

"Raven Reidsword, saya bekerja menjadi elite army disini,"

"Elite army? itu...pekerjaan apa?" Tanya Alleil

Baginya, Raven benar-benar orang yang sangat sungguh baru dalam dunia AT. Anehnya ia dapat menguasai Regalia itu dengan baik.

Serena's Side
Serena memperhatikan bocah (??) bernama Raven itu. Ia berpikiran yang sama dengan Alleil tentang pemuda itu.

"Pemuda yang lucu ha ha...." Ujarnya polos

oot : buat apa si Shein?

Raven memperhatikan anak laki-laki yang menyapanya dengan riang gembira itu.

"siapa nama kakak?"

"Raven Reidsword, kau?" Raven tersenyum hangat, seperti biasanya.

"Namaku Zeno, senang mengenalmu"

"Sama-sama, Zeno-san."

TERNYATA BENAR SEPATU RODA INI MEMBAWA KEBERUNTUNGAN! Sekarang temanku semakin bertambah! Apalagi ya keberuntungannya?

Raven senyum-senyum sendiri, mengkhayal keberuntungan lainnya.

"Elite army? itu...pekerjaan apa?"

"Ng...entahlah, sulit menjelaskannya. Pekerjaan seperti melindungi tanah air dan negara dari teroris dan ancaman yang membahayakan," Raven memberikan penjelasan yang simple saja pada Alleil.

"Pemuda yang lucu ha ha...."

DAN...satu keberuntungan lagi!

Selucu itukah aku? Aku memang lucu ya...

Raven mulai narsis sendiri. Entah lucu yang dimaksud lucu yang negatif atau positif, yang jelas Raven senang.

Note : Buat jadi partner in crimenya Zen Zen *dilempar ke sumur*
Sma temen ngegombal *dibuang ke TPA*

"Sama-sama, Zeno-san."

Hiah, Zeno dipanggil dengan embel embel san yang ia tak sukai. Apalagi Raven pemilik regalia, Zeno kan contoh orang yang hanya ramah pada para rider dengan regalia alias king.

"Kalau mau memanggil namaku, tak perlu menggunakan -san, Raven" Zeno menepuk bahu Raven sok ramah. "Sekalian pake -sama saja" Zeno minta ditendang. xD

kairi merasa bahwa kakak ini beda dari yang lain. senyumnya hangat dan ramha, tidaklah dingin atau pun angkuh seperti king kebanyakan.

"kakak raven.. berbeda ya? baik" kata kairi terus terang dengan muka innosen.

"apa yang kakak baik lakukan di sini?" tanya kairi dengan girang

Alleil's Side
Alleil kemudian membuat pandangan seakan ia mengerti. PIkirnya mungkin pengalaman Raven sebagai tentara membuatnnya terlatih dan terbiasa untuk beradaptasi.

"Hee....pekerjaan yang hebat." Jawabnya

Serena's Side
Serena memutari pemuda itu dan mengamatinya dengan teliti seakan ingin tahu apa yang dapat membuatnya mengendalikan Wind Regalia dengan begitu mudah.

"Hmm...benar-benar pemuda yang menarik." Ujarnya

oot : weh, bentar deh, kalau keluarin Shein bakalan ribet mainin 2 chara...kalau Raven udah ilang aja...:p

"Kalau mau memanggil namaku, tak perlu menggunakan -san, Raven"

Raven langsung mengangguk, semangat mendapatkan kenalan baru, entah kenapa agak kagum pada laki-laki itu.

"Sekalian pake -sama saja"

Kekaguman Raven langsung hilang mendengar kata-kata narsis yang langsung diucapkan Zeno.

Wesh, orang pede...

Raven melihat sekelilingnya, lupa ingin menanyakan kenapa listrik mati gara-gara terlalu orang yang banyak menyapanya. Yah, beginilah menjadi orang terkenal. *ditendang*

"kakak raven.. berbeda ya? baik"

"Eh? Baik? Terima kasih," Raven tersenyum senang karena dibilang baik. Suatu nilai tambahan lagi untuknya.

"apa yang kakak baik lakukan di sini?"

"Aku sedang berjalan-jalan mencoba sepatu roda ini," jawab Raven riang."Ah iya! Aku juga ingin bertanya, kenapa listriknya mati?"

"Hee....pekerjaan yang hebat."

"Hehe...biasa aja, kok," Raven mulai merasa terkenal.

Hari ini entah kenapa Raven menjadi sangat pede, bahkan narsis.

Note : Wokeh, pi

"Ah iya! Aku juga ingin bertanya, kenapa listriknya mati?"

Zeno berpikir sebentar, mengulang apa yang terjadi sebelumnya.

"karena wanita itu" Dengan santai ia menunjuk ke arah Ivvi

mata kairi membelak lebar mendengar perkataan raven. 'MENCOBA?!' pikirnya kaget.

tapi dengan segera ia mengembalikkan tampang innosennya.

"mati? oh itu thunder regalialah yang menyebabkannya" jawab kairi sambil menunjuk ivvi

Alleil's Side
Ia memperhatikan Raven. Ia tampaknya sangat terkenal. Atau tepatnya mungkin karena Regalianya.
"Hmph... bagaimanapun, mulai sekarang... hidupmu tidak akan sama lagi." Kata Alleil dengan sedikit senyum licik terpampang di wajahnya.

Serena's Side
Serena memperhatikan ekspresi Alleil yang tampaknya berubah. Padahal biasanya ia selalu tenang. Tapi justru Serena senang dengan hal itu. IA pun memeluk lagi Alleil sembarangan.

"Al-chan betul... lebih baik kamu hati-hati he he..." Ujarnya dengan polos pada Raven

"karena wanita itu"

"mati? oh itu thunder regalialah yang menyebabkannya"

Raven memperhatikan orang yang ditunjuk oleh Zeno dan Kairi itu, seorang perempuan. Yang rasanya....familiar, eh?

"I...itu kan....," Raven memasang tampang kaget ketika melihat perempuan itu."MODEL YANG ADA DI MAJALAH!!!!"

Raven berteriak histeris, tapi belum berani menghampiri Ivvi. Rasanya tidak baik langsung menghampiri dan meminta tanda tangannya.

"Hmph... bagaimanapun, mulai sekarang... hidupmu tidak akan sama lagi."

Raven mengangkat sebelah alisnya.

"Maksudmu?"