[MAIN RP]Chapter 1-Pandora HQ

RAVEN SIDE

Raven hanya memegangi kepalanya yang dari tadi terus di pukuli oleh Shein akibat kecerobohan dan kebodohannya. Inilah jika Raven sedang bersama Shein, pasti Shein menyiksa Raven habis-habisan.

"EH, SHEIN! Kau tidak bersama Rhea? Bukankah seharusnya begitu?" Raven baru menyadari juga Shein tidak membawa chainnya itu.

Shein menjatuhkan berkas-berkas yang di pegangnya, dia hanya agak kaget. Akhir-akhir ini dia menjadi agak pelupa, apalagi dengan Chainnya.

"Ahh... aku lupa pada Rhea. Baiklah, kalian tunggu di sini, aku mencari chain ku dulu. Pasti dia tersesat."

Shein keluar dari kantor itu, mencari keberadaan Rhea.


Lokasi : Entah di mana, pokoknya yang ada Rhea-nya.

Di lihatnya Rhea sedang duduk di sofa, sendiri, dan terlihat kesal.

"Hei, kemana saja kau, Rhea. Kenapa tidak mengingatkanku untuk mengajakmu?" tanya Shein asal.

."Di mana Zeno? Tidak kau ajak masuk? Para Chain juga boleh-boleh saja kalau ingin masuk, ya kan Ivvi?"

Claire terlihat semakin muram dengan pertanyaan ini "umm...Zeno ada di ruang tamu. Ah sebaiknya tidak usah saja."

"Ya. Ini benar-benar memalukan ya? Aku sendiri tidak percaya bahwa aku ternyata terlambat,"

"ah sudahlah, hal itu wajar-wajar saja terjadi" sambil menepuk pundak Shein.

"Ya, benar. Aku merekrutnya menjadi PANDORA ELITE OFFICER. Potensinya cukup hebat untuk menjadi elite officer,"

"wah, pangkatnya lebih tinggi dariku." Claire >>>

"Mohon bantuannya, ya!"

Claire berjabat tangan dengan Aki "yak, sama-sama! Semoga bisa bekerja sama"

"Nona Claire, kau bawa berkas yang kuminta kemarin?"

Claire berpikir sebentar......"Berkas......yang ini maksudmu?!" Claire memperlihatkan berkas yang terlihat lecek keluar mantelnya.

RAVEN SIDE

Raven berdiri, membereskan bajunya yang lecek serta berkas-berkas yang di jatuhkan Shein tadi. Kemudian Raven duduk di tempat Shein sambil berlagak menirukan Shein membaca berkas-berkas tersebut.

"Berkas......yang ini maksudmu?!"

Raven memperhatikan berkas itu. Shein sedang keluar untuk mencari Rhea, jadi Raven saja yang mengambil alih berkas itu.

"Ya, yang ini. Terima kasih, Claire-san. Kenapa Claire-san terlihat murung? Ada masalah?" tanya Raven ramah.

Lokasi : Bahkan PM-nya pun nggak tau itu di mana *lol*

... Rhea sebenarnya masih sibuk menghujat Shein di dalam hatinya, yah... emosi itu hanya terlihat dari sorot tajam matanya yang dilemparkan pada Masternya itu saat Shein datang dan dengan santainya bertanya, 'Kenapa tidak ingatkan aku untuk mengajakmu'

'Memangnya siapa yang harus ingat untuk mengajak siapa?!'

Ia pasti akan menuliskan semua ini dalam buku hariannya, pasti~!

...

Melihat Shein datang Rhea kemudian berusaha kembali terlihat jaim, apapun keadaannya ia harus terkesan profesional juga kan? "Tidak ke mana-mana," jawabnya singkat seakan tidak niat menjawab pertanyaan tersebut.

--Kesal



-------------
swt yang kesel sebenernya PMnya *digeplak*

SHEIN SIDE

"Tidak ke mana-mana,"

Shein tidak menyadari kekesalan Rhea itu, tentu saja. Dia hanya mengangguk-angguk, dan sok memerintah Rhea untuk mengikutinya.

"Yah, itu salahmu juga tadi pagi tidak ada di taman. Aku jadi kelupaan. Nah, sekarang ikuti aku," Shein mulai sok mengatur Rhea


oot: wkwk..silahkan tumpahkan kekesalan anda ke Shein..*di libas*

KELUPAAN?!

Itu alasan yang sangat-amat tidak masuk akal yang pernah ia dengar di dalam hidupnya. LUPA berarti menghilangkan eksistensi orang lain, itu lebih kejam daripada menyiksanya secara fisik.

Geram... Rhea benar-benar kesal, tapi ia tidak bisa berbuat apapun. Takdirnya adalah sebagai Chain, ah ya... alat untuk membuat Masternya menang dalam berbagai pertarungan. Tapi lama-lama memikirkan hal seperti itu ia jadi tidak bisa menahan rasa kesalnya.

Ia lalu meremas-remas selembar kertas yang entah didapatnya dari mana, menghujat dalam hati, dan berkata singkat, "Oh... lupa." Seakan tidak peduli tapi di dalam khayalannya ingin sekali ia menancapkan pisau tadi di kepala Shein.


----------
psikopat juga *dilempar*

"Ya, yang ini. Terima kasih, Claire-san. Kenapa Claire-san terlihat murung? Ada masalah?"

karena murungnya Claire tidak menyadari bahwa yang mengambil berkas lecek itu tadi bukan Shein tapi Raven.
"Baguslah kalau itu berkasnya, untung saja tidak terlupa lagi. sambil menghembiskan napas lega. "murung?? masalah?? Ah, tidak kok. aku hanya kecapekan saja. Claire menebarkan senyumnya dan membuang jauh-jauh kemuramannya, seperti tidak terjadi apa-apa.

Claire pun menoleh ke arah orang yang mengajaknya bicara, karena sedari tadi dia hanya menunduk saja "Eh, Raven-san?! Ah, jadi yang menanyaiku tadi kau?! Ah, maafkan aku, kukira Shein!" Claire sangat kaget dan sedikit bingung.

RAVEN SIDE

Eh, Raven-san?! Ah, jadi yang menanyaiku tadi kau?! Ah, maafkan aku, kukira Shein!"

Raven tertawa melihat Claire yang kebingungan itu.

"Ahahaha... tak perlu minta maaf. Tadi memang Shein yang meminta berkasnya. Tapi dia tadi keluar untuk mencari Rhea. Mungkin sebentar lagi Shein kembali."

Raven membaca berkas yang tadi di bawakan Claire.

"Hngg... ini tentang illegal chain dan contractor yang muncul di pesta ulang tahun kota Sabrie kemarin ya...," Raven masih terus membaca, mumpung Shein belum datang.


SHEIN SIDE

"Oh... lupa."

"Ya, aku lupa. Itu wajar kan bagi seorang manusia sepertiku?" Shein sepertinya makin memanas-manasi Rhea.

Dia berbincang dengan Rhea sambil berjalan menuju ruang rapat kembali.

LOKASI : Ruang rapat pandora office

Shein agak terkejut melihat Raven sedang santai duduk di kursi kesayangannya sambil membaca berkas-berkas miliknya.

"Minggir, bodoh," Shein lagi-lagi memukul kepala Raven, mengusirnya dari tempat duduknya itu.

Lokasi : entah dimana...si PM juga bingung @_@
___________________________________

Ivvi...dia hanya melihat-lihat, terdapat rhea,claire,raven dan lain-lain.
dari pada Ivvi makin bingung dan tidak ada kerjaan dia hanya mondar mandir diruangan yang ada shein dan rhea.

"ini...mau ada acara apa ? kenapa semua berkumpul ?", ia mulai bertanya keorang-orang disana.

@atas: lokasinya di ruang rapat pandora office

===========================================

"ini...mau ada acara apa ? kenapa semua berkumpul ?"

Shein kembali duduk di kursinya dengan tenang, dan dengan serius membaca berkas yang di berikan oleh Claire. Sambil membaca sambil menjawab pertanyaan Ivvi.

"Mau arisan," Shein asal bicara, dan para officer mengerutkan dahi, kebingungan."Hahaha, tentu aku hanya bercanda. Mau membahas soal serangan illegal chain dan contractor kemarin, ketika ulang tahun kota Sabrie."

"Hahaha, tentu aku hanya bercanda. Mau membahas soal serangan illegal chain dan contractor kemarin, ketika ulang tahun kota Sabrie."

"ahahahahahahahah...", Ivvi malah tertawa mendengarnya. officer itu pun sepertinya sudah mulai mengeluarkan kerutan merah dikepala masing-masing.

entah apa yang mereka bicarakan, Ivvi hanya diam dan duduk dengan manis bak anak kecil nunggu Ibunya dari toko butik.

satu demi satu ia lihat wajah-wajah orang disana. entah kenapa semuanya terlihat mirip raven dan shein dimata Ivvi. disana ia mencoba untuk mengasikkan diri dengan kertas kertas diatas meja.

kapan rapat ini selesai ? aku ingin cepat mempelajari kekuatannku...

"ahahahahahahahah..."

Shein hanya tersenyum, dan melanjutkan lagi ke berkas-berkas yang ada di depannya.

Shein berdeham, tandanya rapat akan di mulai.

"Baiklah, sebelum rapat di mulai, ada yang ingin di tanyakan soal tujuan rapat hari ini?" Shein sebagai leader duke houses tentu mau tidak mau harus memimpin pandora office juga.

Raven mengacungkan tangannya, seperti seorang murid yang di tanya oleh gurunya.

"SHEIN! Kapan rapatnya selesai?" tanya Raven lugu.

Shein langsung menggeleng pasrah akan Raven yang begitu bodoh. Kemudian Shein melemparkan kertas pada Raven, menegur bicaranya.

"SHEIN! Kapan rapatnya selesai?"

HEBATTT !! RAVEN HEBAT !!, bangga Ivvi dalam hati seperti ini >> kali ini raven sehati dengan Ivvi.

namun dilihatnya shein masih berbicara tentang Illegal chain yang menyerang waktu ulang tahun sabrie.

huweeeh...belum selesei ternyata.., Ivvi bertatap seperti ini >> =A=

Shein kembali membaca berkas-berkas yang di pegangnya. Yang paling menarik adalah berkas yang di bawakan oleh Nona Claire. Di situ di tuliskan illegal chain dan contractor sengaja di munculkan ketika ulang tahun Sabrie itu.

"Ini dia permasalahannya," Shein mengetuk-ngetuk meja, meminta perhatian seluruh officer."Menurutku ketika di ulang tahun Sabrie City kemarin terlalu janggal jika tiba-tiba saja chain keluar sebanyak itu. Dugaanku adalah ada yang sengaja membukakan pintu menuju Abyss... Bagaimana pendapat kalian?"

Shein melirik Ivvi juga, memintanya untuk ikut berpendapat.

"Menurutku ketika di ulang tahun Sabrie City kemarin terlalu janggal jika tiba-tiba saja chain keluar sebanyak itu. Dugaanku adalah ada yang sengaja membukakan pintu menuju Abyss... Bagaimana pendapat kalian?"

pintu....abyss...., gumam Ivvi langsung membuatnya sadar bahwa ia masih dalam keadaan berbahaya jika keluar sembarangan.

"mm....mungkin saja salah satu Illegal atau contractor disuruh oleh seseorang yang ingin menarik kembali chain yang kabur dari abyss dan membunuhnya", Ivvi mengatakannya lesu dan tidak bersemangat. Ia langsung menurunkan wajahnya seperti menunduk.

"mm....mungkin saja salah satu Illegal atau contractor disuruh oleh seseorang yang ingin menarik kembali chain yang kabur dari abyss dan membunuhnya"

"Ya, itu masuk akal... menurutku juga mungkin saja pelakunya ada di lingkungan Four Great Duke Houses member. Seperti yang kita ketahui, mereka mempunyai keempat pintu, dan satu pintu yang masih hilang," kata Raven sambil mengangguk-angguk.

Shein diam saja mendengar pernyataan Ivvi. Itu memang mungkin sekali, tetapi untuk yang satu ini Shein lebih memilih untuk tidak berkomentar. Karena dia tau Ivvi mempunyai masalah dengan penjaga Abyss itu.

"Ya, kau benar, Raven. Tumben otakmu itu bekerja dengan baik," Shein mulai membaca lagi berkasnya."Mungkin saja... pelakunya ada di antara kita di sini, bukan? Itu semua tidak mustahil."

Shein menatap satu-persatu wajah officer di sana, mulai curiga.

Hhh~

Sejujurnya Rhea masih kesal dengan kelakuan Shein, tapi apa boleh buat. Takdir memang kejam bahkan kejamnya ia tidak dapat berbuat apa-apa terhadap tindakan Masternya... sejak dulu memang tidak berubah.

Ah, ia hanya bisa mengekori Shein lagi sampai ke ruang rapat itu kemudian duduk di sebuah kursi. Lagaknya masih menunjukkan kekesalan, tapi lebih banyak diam mendengar percakapan yang ada.

'Oh ya... dasar kalian manusia,' pisuhnya lagi.

Shein tau walaupun Rhea tidak memperlihatkan emosinya, dia sedang kesal.

Lagi-lagi Shein mencoba untuk memancing kekesalan Rhea, dengan bertanya-tanya padanya mengenai rapat hari ini.

"Jadi... bagaimana pendapatmu tentang pembahasan yang tadi kubicarakan? Sebaiknya kau berpendapat juga."

Inilah Shein. Sang master yang senang membuat chainnya kesal ataupun marah.

He? Pembahasan?
Kenapa tiba-tiba Shein bertanya seperti itu padanya? Jelas-jelas Chain ini tidak mendengarkan apapun, maksudnya tidak memerhatikan apa yang mereka bicarakan di tempat itu.

"He?!" ia memasang tampang seolah berkata, kenapa aku? Kemudian mengalihkan pandangan ke arah lain, tidak mau menjawabnya... "Tidak tahu, saya tidak begitu peduli. Lagipula yang saya kerjakan hanya mematuhi perintah Anda," jawabnya kemudian dengan penekanan di akhir kata.

"Tidak tahu, saya tidak begitu peduli. Lagipula yang saya kerjakan hanya mematuhi perintah Anda,"

Shein hanya diam menanggapinya. Dia sudah menduga kalau Rhea akan menjawab seperti itu, dan kembali membaca berkas-berkasnya.

Kemudian ada yang menarik di artikel itu. Di katakan ada sebuah barang yang tertinggal yang bukan milik para officer ataupun milik duke houses yang saat itu sedang bertarung melawan illegal chain dan contractor.

Shein kembali memakai kaca matanya, tidak percaya pada apa yang telah di bacanya. Dia berharap itu hanyalah khayalannya saja.

Para officer mengaku mereka menemukan sebuah kalung hitam di sekitar tempat kejadian. Sampai sekarang masih di selidiki siapa pemiliknya. Barang ini di simpan di Pandora Office sebagai barang bukti. Selain itu tidak terdapat sidik jari ataupun tanda-tanda yang dapat di lacak dari kalung tersebut.

Shein menjatuhkan berkasnya. Sebenarnya kaget dengan apa yang telah di bacanya.

"I-Ille Hole?"

Itu nama chain Shien. Shein sendiri tidak percaya dengan apa yang di katakan di berkas itu. Bisa saja kan, barang bukti yang di maksud itu milik orang lain.

Tidak. Aku tidak boleh berpikiran buruk. Pasti itu barang bukti biasa, milik orang lain

Dia mencoba untuk menenangkan dirinya sendiri.

Ille Hole?

"Ille Hole itu Chain milik Tuan Shien kan?" sejujurnya Rhea agak kaget juga ketika Shein menyebutkan nama itu. Apa hubungannya Chain yang sudah ratusan tahun mati itu dengan kejadian akhir-akhir ini?

"Apa ada hubungannya dengan Tuan Shien? Semua kejadian waktu itu?" Rhea hanya bergumam pelan, tidak mencoba untuk mencampuri urusan yang ada. Tapi ia tetap tidak bisa menyembunyikan rasa penasarannya.

"Ille Hole itu Chain milik Tuan Shien kan?"

Shein mengangguk. Sebenarnya dia masih agak shock dengan berkas yang baru di bacanya itu.

"Apa ada hubungannya dengan Tuan Shien? Semua kejadian waktu itu?"

"Aku tidak tau. Tapi yang pasti tidak mungkin itu ulah kakakku," Shein masih tetap pada pendiriannya, terlalu percaya pada Shien."Barang bukti ini juga... belum tentu itu Ille-Hole. Hanya ciri-cirinya saja yang mirip. Tidak mungkin, kan?"

Sejujurnya Shein ingin memastikan barang bukti itu yang di simpan di pandora office, tapi dia terlalu takut untuk mengetahuinya.

"itu memang shien" kata lilica yang baru datang

"satu satunya yang bisa menguasai ille hole hanya dia, dia mencarimu shein"

"berhati hatilah"