[RP]New Servant at Reisvoust Household

"Iya! Saya sangat suka dengan hal-hal semacam ini,"

"Ah, syukurlah, aku jadi tertolong," balas Ellen. "Kau tahu, mengerjakan hal seperti ini sendirian bisa membuatmu depresi," lanjutnya lagi.

"Apakah di sini masih ada dokumen-dokumen tentang tanaman seperti ini?"

"Hmm, seingatku sih masih ada, tapi aku membereskan ini dulu saja, kalau sudah beres aku akan mengerjakan dokumen lain," jawab Ellen.

"Ah, syukurlah, aku jadi tertolong," balas Ellen. "Kau tahu, mengerjakan hal seperti ini sendirian bisa membuatmu depresi," lanjutnya lagi.

"Kalau anda memerlukan bantuan dalam mengerjakan hal-hal semacam ini, silahkan panggil saya, lagipula saya sangat menikmati pekerjaan semacam ini," ucapnya sambil tersenyum kepada Ellen.

Memang Lotti sangat menyukai hal-hal semacam ini. Dari dulu cita-citanya adalah menjadi seorang ilmuan yang berhubungan dengan tumbuha-tumbuhan atau obat-obatan. Sampai sekarang dia masih mempelajari banyak hal tentang tumbuhan meski dia tahu kalau dia sudah tidak akan menjadi seorang ilmuan lagi.

"Hmm, seingatku sih masih ada, tapi aku membereskan ini dulu saja, kalau sudah beres aku akan mengerjakan dokumen lain,"

"Oh... Baiklah, nanti kalau saya sedang memiliki waktu luang, saya akan membantu anda." ucapnya sambil erus membaca dokumen-dokumen tersebut.

"Kalau anda memerlukan bantuan dalam
mengerjakan hal-hal semacam ini, silahkan panggil saya, lagipula saya
sangat menikmati pekerjaan semacam ini,"

"Aku pasti akan meminta bantuanmu untuk hal-hal seperti ini." jawab Ellen. Wah, mereka berdua cepat sekali akrab.

"Oh... Baiklah, nanti kalau saya sedang memiliki
waktu luang, saya akan membantu anda."

"Terima kasih,"

"Aku pasti akan meminta bantuanmu untuk hal-hal seperti ini."

"Terima kasih," jawab Lotti singkat sambil tersenyum seperti biasa.

"Terima kasih,"

"Sama-sama," jawabnya lagi. Tanpa disadari Lotti, tampaknya pertemuan pertama mereka cukup membuat mereka akrab. Lotti pun meneruskan membaca dokumen tersebut sambil terdiam.

Ellen hanya tersenyum mendengar jawaban Lotti dan dia kembali menekuni dokumen itu, tidak sadar kalau Zeno dibiarkan berdiri di sana.
~~
OOT: Wah parah nih RP

"Master? Apakah ada yang perlu saya kerjakan saat ini?"

Memang tidak ada yang sedang dibutuhkan Zeno saat ini sih. Tapi dia ingin terlihat ramah di depan knightnya itu. Dan sewaktu ia akan ngomong, ia melihat Lotti dan Ellen sedang mengobrol tentang tanaman dengan asik. Sehingga ia nggak jadi ngomong dan bengong menatap dan mendengar percakapan kedua wanita itu.

"Kalau anda memerlukan bantuan dalam mengerjakan hal-hal semacam ini, silahkan panggil saya, lagipula saya sangat menikmati pekerjaan semacam ini,"

Apa-apaan suasana ini? Kenapa knight Zeno malah akrab dengan Ellen? Bukan dengannya? [salah PMnya ga bales ini topik xD]

Akhirnya Zeno ngomong, "Lotti~ Sebenarnya kau knightku atau Ellen?" Zeno langsung depresi di pojokan

"Lotti~ Sebenarnya kau knightku atau Ellen?"

"Kenapa anda bertanya pertanyaan konyol semacam itu? Tentu saja saya adalah knight anda..." jawab Lotti singkat. Lotti mulai kebingungan dengan tingkah laku Zeno yang agak aneh itu. Apalagi ketika melihat masternya mojok di pinggir ruangan, Lotti menjadi benar-benar kebingungan... Tapi Lotti hanya diam dan memandang ke arah Zeno karena kebingungan harus bicara apa...

-------------
Kuro : Yah lama-lama Lotti pindah pekerjaan ini~

"Kenapa anda bertanya pertanyaan konyol semacam itu? Tentu saja saya adalah knight anda..."

Lotti memang berstatus sebagai Knight Zeno, tetapi sikapnya kok seperti knight Ellen? Kalau misalkan ada pengunjung, dijamin bakal dikira Lotti adalah Knight Ellen dan Zeno hanyalah pengganggu *disepak*.

Yah, baiklah, tak boleh depresi lama-lama. Kau siapa? Zeno Reisvoust! Seorang Zeno Reisvoust tak boleh bertingkah seperti ini, sama sekali tidak!

"Aku terharu, Lotti~" Zeno malah bertingkah makin aneh >

"Aku terharu, Lotti~"

"Eh? Kenapa anda terharu?" tanya Lotti yang semakin kebingungan dengan tingkah Zeno. Melihat Zeno yang memasang tampang >> , Lotti semakin bingung dan hanya bisa memasang wajah >>


-------------
Kuro : emang salah siapa Lotti-ku jadi kayak Knight-nya Ellen *deathglarekeUlul*

"Eh? Kenapa anda terharu?"

Mendengar balasan dari Lotti, Zeno akhirnya kembali ke dirinya yang normal. Entah bisa dibilang normal atau nggak sih, yasudah, kita bilang ke dirinya yang biasanya saja *digetok*. Ia jadi kepikiran, benar juga, kenapa ia terharu begitu? dan akhirnya Zeno kembali dibayang-bayangi oleh pendapat 'tidak keren' *ngaco* >

"Iya ya, kenapa aku mesti terharu?" Zeno malah bertanya balik.


~


ulqui : Salah si Zeno *nyalahin orang*

"Iya ya, kenapa aku mesti terharu?"

Mendengar pertanyaan ini Lotti semakin mendapat gambaran bahwa masternya itu 'aneh'. Tapi Lotti memasang wajah penuh senyum seperti biasa dan melihat ke arah Zeno.

"Etto... Kenapa anda malah bertanya kepada saya?" tanya Lotti yang sedang kebingungan itu..



------------------
Kuro : PM ama OC-nya sama-sama salah~*plak* ato malah saia yang salah

Melihat Lotti dan Zeno, tawa Ellen meledak.

"Zeno...Sudah cukup tingkah anehmu itu," ujar Ellen di sela-sela tawanya yang meledak.
~~
Rizu: Waduh

"Etto... Kenapa anda malah bertanya kepada saya?"

"Zeno...Sudah cukup tingkah anehmu itu,"

Kalimat pertama dari Lotti membuat dirinya terkesan aneh dan ditambah lagi dengan kalimat dari Ellen yang mempertegas pernyataan itu, Zeno langsung entah mengapa depresi tak berhasil memberi kesan pertama yang bagus di hadapan Lotti.

"Okeh! Cukup sudah tingkah yang dibuat-buat ini, pokoknya mulai sekarang, Lotti bekerjalah yang giat dan bersiaplah dengan tugas-tugas sulit yang akan kuberikan [seperti menanggapi gombalan *disepak*]" Zeno malah berbangga diri.

"Ah iya, hari ini yoghurt diskon 50% di kota! Aku pergi dulu!" Zeno langsung ngacir setelah melihat jam tangannya yang tepat menunjukan waktu yang ditetapkan untuk diskon tersebut.


[out]

Melihat Zeno yang ngacir ke kota, Ellen hanya bisa mendesah.



"Anak itu," gumamnya kesal. Ellen tiba-tiba teringat dengan sebuah urusan yang mengganggunya.
Ellen menaruh cangkir tehnya dan beranjak meninggalkan meja.

"Lotti, aku permisi dulu ya. Kalau kau masih mau melihat-lihat dokumen tentang herbal, boleh kok," ujar Ellen sebelum meninggalkan Charlotte.

[OUT]

".... dasar master...." gumam Lotti saat melihat masternya itu pergi..

Lotti melihat Ellen dan Zeno pergi, Lotti punhendak ke perpustaj\kaan karena ingin meminjam buku. Lotti pun meninggalkan taman itu dan pergi ke perpustakaan seteh merapikan dokumen yang ada di atas meja tersebut kembali ke tempatnya.


Hmmm.... mau ppinjam buku apa ya~" pikir Lotti sambil keluar dari taman


[OUT]