[RP]Destined Contract

ATTENTION
PEMBALAS RP HANYA RUELLE FERRAND TRAVERS DAN ALVISS JADE ERLAND

Location: City Park
Time: Around 10.00 a.m

Alviss yang keluar dari Erland household menghirup udara dalam-dalam. Taman kota sekarang ini sudah sepi, karena mereka sudah bekerja. Yang ada hanya burung-burung yang berkicau dan suara air yang memecah keheningan.
"..."
Alviss terdiam, sementara dirinya menghayati semua yang telah terjadi. Pertemuannya dengan Vandera, terutama.

"Ah, Alviss sama?"
"...Ya?"
"Maaf agak tidak sopan, tapi Anda Chain kan?"
"Ya...Ada masalah?"
"Tidak...Sebenarnya tidak, tapi saya sarankan anda mencari Contractor."
"...Akan coba kucari. Terima kasih, Vandera.

"Memang aku bisa menemukan contractor di sini...?" gumam Chain bermata ungu ini.

[IN~]

Location: City Park
Time: Around 10.00 a.m

Kegiatan sehari-hari Rue, tentu saja berjalan-jalan dimana pun hatinya ingin. Kali ini ia ada di wilayah Erland, tepatnya di bagian timur benua Elsdonia. Mereka terkenal akan jiwa seni yang mereka miliki. Inilah penyebab wilayah ini menjadi wilayah favorit kedua Rue setelah Reisvoust yang memiliki banyak bahan penelitian. Eksperimen dapat dikaitkan dengan seni bukan? Mencampur berbagai macam bahan kimia atau tumbuhan ataupun bagian tubuh hewan menjadi sesuatu yang baru dan lebih hebat *ilmuan gila mode on*

Kedua kaki Rue membawanya ke sebuah rumah besar, lebih besar dari rumah-rumah lainnya. Inilah rumah dari keluarga Erland yang berkuasa di sini. Boleh tuh kapan-kapan menyusup masuk.

Setelah menimbang-nimbang ide gila tadi, Rue akhirnya memutuskan untuk tidak nekad masuk. Bisa-bisa dia dilempar balik ke zaman asalnya [?] xD. Berjalan tanpa tujuan lagi, Rue sampai ke taman. Ia melihat sesosok orang terkenal di sana, dengan rambut hitam dan mata ungunya. Siapa lagi kalau bukan Leader Erland, Alviss?

"Heee.... Tak kusangka bisa bertemu orang terkenal seperti dia ini" gumam Rue dari kejauhan. Otak ilmuannya kembali berpikir, sepertinya menyenangkan memperoleh informasi dari orang itu. Kabarnya dia pernah terjebak di Abyss kan?

Rue pun mendekati Alviss dengan cueknya. "Hei! Kau Alviss kan?" orang tak sopan ini dengan santai memanggil leader Erland seperti itu. Menggunakan 'kau' dan langsung menyebut nama.

"Hei! Kau Alviss kan?"

"Oh?" Sang Leader Erland ini menoleh. Dan terlihatlah olehnya ilmuwan berambut abu-abu yang kabarnya gila ini *disepak*
"Ruelle Ferrand Travers, ya?" ujar Al. Dia berdiri dan berjalan ke arah Ruelle.

"Oh?"
"Ruelle Ferrand Travers, ya?"

Alviss menoleh ke arah Rue dan terlihat memperhatikan penampilan Rue yang acak-acakan ini, nggak pernah menata rambutnya dengan rapih karena baginya nggak butuh xD.

Eh? Dia tahu nama Rue, lengkap pula. Apakah mungkin Rue juga telah menjadi populer? Kalau begini, selamat tinggal hidup tenang~ . Abaikanlah saja Rue yang bertingkah aneh ini. *ditabok*

"Bagaimana kau tahu, namaku?" penasaran, Rue pun bertanya. Harusnya ia tak dikenal. Lagipula ia tidak bersosialisasi dengan terlalu banyak orang. [lebih tepatnya orang-orang ga mau ketemu dia lagi karena ditanya-tanyain mulu ]

"Bagaimana kau tahu, namaku?"

Alviss tertawa kecil. "Well, jangan meragukan kekuatanku sebagai Leader Erland, Rue." jawab Alviss.

"Well, jangan meragukan kekuatanku sebagai Leader Erland, Rue."

Memiliki kekuatan memang enak yah. Bisa mengakses banyak hal dengan mudah dan tanpa halangan. Jadi rakyat biasa susah, mesti kerja ekstra buat mendapatkan informasi idenditas seseorang. Tapi di situlah letak kesenangannya, bekerja keras dan berusaha menguak rahasia seseorang dan menyiksa orang itu perlahan-lahan. >

"Oke, to the point aja. Aku memiliki banyak pertanyaan untukmu" Rue mengeluarkan notes kecil namun tebal dan sebuah pena dengan gambar keju. [ ]. Ia meminta persetujuan Alviss dulu sebelum bertanya.

"Oke, to the point aja. Aku memiliki banyak pertanyaan untukmu"

"Silakan," ujar Alviss siap meladeni Ruelle. Hidup 120 tahun memberikan banyak pelajaran berharga baginya.

"Silakan,"

Rue tak menyangka mendapat persetujuan Alviss semudah dan secepat ini. Tadinya ia mengira memerlukan perjuangan ekstra untuk membuat Leader Erland ini menjawab pertanyaannya. Malah sebelumnya ia mengira Alviss takkan menanggapi perkataannya.

"Apakah kau suka brokoli?" [Kalimat Ruu ] Rue serius membaca kalimat di notesnya. "Eh salah, itu mah survey di RT kemaren" Rue membalik notesnya ke beberapa halaman setelahnya. Setiap halaman penuh dengan tulisan acakadul gajelas. "Jadi, bagaimana keadaan dan wujud Abyss?"

"Jadi, bagaimana keadaan dan wujud Abyss?"

"Wah, straight to the point ya?" tawa Alviss. "Wujud Abyss? Yah....Tidak berbentuk, kukira," jawab Alviss. "Ada lagi?"

"Wah, straight to the point ya?"
"Wujud Abyss? Yah....Tidak berbentuk, kukira,"
"Ada lagi?"

Tentu saja dong, nggak bertele-tele, Ruelle!

Nggak berbentuk... Rue membayangkan.. Yang muncul dalam pikirannya, Abyss itu tak memiliki bentuk apa-apa semacam ruang hampa udara tanpa cahaya.

"Yak berikutnya, apakah kau bertemu Will of Abyss?" pertanyaan utama yang selalu ditanyakan Rue. Impiannya adalah bertemu Will of Abyss yang katanya cantik~

"Yak berikutnya, apakah kau bertemu Will of Abyss?"

"*chuckle* Tentu saja aku bertemu dengannya. Chain yang menyelamatkanku yang membawaku kepadanya. Namun, yang terdengar hanya suaranya, bukan wujudnya," jawab Alviss. "Ada lagi?"

"*chuckle* Tentu saja aku bertemu dengannya. Chain yang menyelamatkanku yang membawaku kepadanya. Namun, yang terdengar hanya suaranya, bukan wujudnya,"
"Ada lagi?"

Curang, pernah ketemu Will of Abyss. Itu kan impian Rue seumur hidup yang ntah bisa tercapai atau nggak. Chain menyelamatkan seseorang? Emangnya ada yah, chain sebaik itu? Menurut semua informasi yang Rue terima, mereka hanya menyebutkan kalau chain itu memburu mereka yang memiliki arti, chain itu liar.

"Lalu, kemana chain yang menyelamatkanmu itu?" Rue berpikiran bahwa mereka mengikat contract. Setelah ini, ia akan menanyakan contract illegal atau legal yang ia ikat.

"Lalu, kemana chain yang menyelamatkanmu itu?"

Alviss tertawa. "Ada di depanmu, Rue.

"Ada di depanmu, Rue."

Rue kaget mendengar hal itu. Mata abu-abunya langsung terbuka lebar menatap sekeliling, terutama Alviss. Chainnya tak terlihat kah? Atau sedang terbang kah? Atau bersembunyi di balik Alviss kah?

"Mana chainmu itu?" Rue menunjuk-nunjuk dengan kebingungan.

"Mana chainmu itu?"

Alviss tertawa. "Yang sedang berbicara denganmu, Rue."
"You surprised?"

"Yang sedang berbicara denganmu, Rue."
"You surprised?"

Baru saja Rue mau bilang, jangan pake bahasa inggris, aku nggak gitu ngerti. Tetapi setelah ia dengar-dengar lagi, itu masih inggris simple yang dapat ia mengerti. dan malah yang berbahasa inggris adalah kalimat tambahan, bukan jawaban dari pertanyaan Rue.

Sejenak Rue hening.....

Kemudian langsung heboh "MAKSUDMU?!" >

"MAKSUDMU?!"

Walah walah, Ruelle langsung berteriak pula.
Alviss langsung terlompat kaget, karena reaksi tak terduga Ruelle mengejutkannya.
"Kau pasti tahu Zeno Reisvoust kan? Secara teknis, aku sama dengannya."

"Kau pasti tahu Zeno Reisvoust kan? Secara teknis, aku sama dengannya."

Yap, Rue dibuat kembali berpikir. Zeno.... Entah siapa pula ini. Reisvoust... Ini nama keluarga yang menguasai wilayah tengah dari benua ini bukan? Leadernya... OH! Zeno itu leadernya! *disepak Zeno*

Ya ya ya, sekarang Rue telah ingat siapa Zeno itu dan... Alviss berkata bahwa ia sama dengan Zeno.. Memang kalian berdua sama-sama leader duke house kan?

Coba dipikir lebih dalam lagi... Sesuai informasi yang telah digali oleh Rue, Zeno pernah masuk ke Abyss.. Yak, sama. Zeno mesum *ditabok*, sepertinya ga sama.. Dan setelah keluar dari abyss, ia berubah menjadi chain.. sama? SAMA??!!!

"Kau... chain?!" Mata Rue langsung terbuka lebar menanggapi Alviss yang tenang-tenang, anteng-anteng, kalem-kalem saja di depannya. xD

"Kau... chain?!"

"Ya." jawab Alviss jujur. "Aku sebenarnya sedang mencari seorang contractor, namun aku bingung harus siapa," sambung Alviss

"Ya."
"Aku sebenarnya sedang mencari seorang contractor, namun aku bingung harus siapa,"

Uwooo.... Ada tambahan satu makhluk ajaib lagi di dunia ini! Yang berevolusi [?] dari manusia menjadi chain. Rue langsung mencatat hal ini di notesnya dengan tinta merah menandakan hal ini amat sangat penting bagi penelitiannya. Yap, sekarang Rue tahu bahwa kejadian bersatunya seseorang dengan chain bukanlah hal yang mustahil ataupun hanya terjadi sekali saja.

Hmm.. Butuh? Contractor? Rue langsung mulai beraksi.

"Aku membutuhkanmu! Jadi milikku saja!" Rue menawarkan menjadi contractornya dengan cara aneh

"Aku membutuhkanmu! Jadi milikku saja!"

Alviss tertegun. "Kau?" tanya Alviss tak yakin. "Untuk mengikat contract dibutuhkan prosedur yang tidak mudah loh, apa kau Pandora Officer?"

OOT : Alviss ga salah paham yah?

~

"Kau?"
"Untuk mengikat contract dibutuhkan prosedur yang tidak mudah loh, apa kau Pandora Officer?"

Ya ya, Rue tahu hal itu. Ia memiliki banyak informasi mengenai illegal dan legal contract, disertai bagaimana cara mengikat kedua jenis kontrak tersebut.

Dan yang menjadi masalah sekarang, ia bukan pandora officer ataupun member duke house. Hanyalah seorang civillian, rakyat biasa.

"Ya aku tahu, tetapi untuk mengetahui apa itu kontrak, tentu aku harus mengalaminya" Rue benar-benar penasaran dengan hal misterius itu.

"Kita akan saling menguntungkan, kujamin hal itu" Rue menambahkan kalimat itu dengan beberapa maksud tersembunyi.

OOT: Kayaknya gak tuh
~~

"Ya aku tahu, tetapi untuk mengetahui apa itu kontrak, tentu aku harus mengalaminya"

"Nah, masalahnya, memang aku Pandora Officer, tetapi kalau kau bukan Pandora Officer mungkin masalahnya akan menjadi rumit," jawab Alviss.

"Kita akan saling menguntungkan, kujamin hal itu"

"Oh ya? Kenapa aku merasa kurang yakin?" balas Alviss dengan cahaya misterius di matanya yang ungu itu.

"Nah, masalahnya, memang aku Pandora Officer, tetapi kalau kau bukan Pandora Officer mungkin masalahnya akan menjadi rumit,"
"Oh ya? Kenapa aku merasa kurang yakin?"

Ohh.. begitu yah... Memang menjadi anggota sebuah organisasi resmi itu ribet dan sangat menyebalkan. Makanya Rue paling membenci keterikatan terhadap sesuatu. Ia hanya ingin berada pada pacenya sendiri, tanpa tekanan dari pihak manapun, berbuat sesuka hatinya.

Kurang yakin? Oh memang, bagaimana mungkin seorang leader duke house mempercayai seorang civillian dengan mudah? Sebagai seorang leader, ia pasti mempertimbangkan banyak hal di balik ketenangan yang ia perlihatkan.

"Ribet banget yah.. mesti di depan pandora officer" Rue menghela nafas mencoba mencari ide agar ia dapat mengikat kontrak tersebut.

"Pilihan ada padamu, Alviss. Tapi aku dapat menjamin hal itu" Rue berkata dengan nada yang mantap.

"Ribet banget yah.. mesti di depan pandora officer"

"Yaa....Kalau tidak mengikat kontrak di depan Pandora Officer, mungkin kita dianggap mengikat kontrak secara ilegal," balas Alviss.

"Pilihan ada padamu, Alviss. Tapi aku dapat menjamin hal itu"

Hmm, perkataan Ruelle mulai menggoyahkan Alviss. "...Aku tahu Rue, tapi tetap saja seorang Leader tidak boleh terlalu percaya pada seorang rakyat jelata kan?"