Pandora Hearts
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Log in

I forgot my password

Who is online?
In total there is 1 user online :: 0 Registered, 0 Hidden and 1 Guest :: 1 Bot

None

[ View the whole list ]


Most users ever online was 151 on Wed Oct 02, 2019 5:52 pm
Search
 
 

Display results as :
 


Rechercher Advanced Search

Latest topics
» Absensi di sini
by Kaz Sun Sep 03, 2023 9:49 pm

» [Revive the Forum]
by Kuro Usagi Fri Sep 04, 2015 12:37 am

» Um.. hi, I guess?
by Kuro Usagi Fri Sep 04, 2015 12:35 am

» Do You Have Sixth Sense?
by Kurome Fri Jun 26, 2015 3:45 pm

» Website favorit kalian untuk baca komik online?
by Phantomhive_Earl Mon Oct 28, 2013 7:57 pm

» Biarkan Mata, Otak, Keyboard mengaum saat engkau mengetes mereka. xD~
by Phantomhive_Earl Mon Oct 28, 2013 7:56 pm

» Imaginary World
by Phantomhive_Earl Mon Oct 28, 2013 4:59 pm

» Komentar member di atas^
by Phantomhive_Earl Mon Oct 28, 2013 4:37 pm

» If you wish at fallen star, it will come true. Is that true?
by Phantomhive_Earl Sun Oct 27, 2013 3:56 pm

» Pengalaman Seram
by Phantomhive_Earl Sun Oct 27, 2013 12:48 pm

Fanlisting

A Rotten Girl

Go down

A Rotten Girl Empty A Rotten Girl

Post by Kanako Mizuki Sat Sep 26, 2009 11:06 am

Title: A Rotten Girl

Pesan singkat dari si Pembuat Stress: BUKAn truE STOry! Gw cuma keinspirasi sama novel Step Childnya Donna-something itu.. Apalagi ada lagu Dark Wood Circusnya Vocaloid yang bikin nih cerita makin komplit (?).

Karakter: Inta di cerita ini pake sudut pandang orang pertama. Nah, si Aku ini namanya Sandie Furthengard. Perempuan umur 6 Taun.

-----------------------------------------------------
Deskripsi cerita (Baca ini pas Intronya Dark Wood Circus)

Hei Hei!

Tahukah kau?

Ada anak yang tersiksa dalam keluarganya sendiri.

Ada anak yang terkurung dalam kegelapan.

Ada anak yang tidak memiliki cahaya dalam hidupnya.

Ada anak yang tak punya orang berharga di dekatnya.

Saking tidak diterimanya di bumi ini

Ia terlihat sangat buruk rupa.

Itu dia! Itu dia!

Yang membawa Tambang dan dikalungi rantai.

Dialah.. Sandie Furthergard.

Aku benci hidupku.

Aku benci orang tuaku. Terutama ibu kandungku.

Aku membencinya karena dia jahat. Jahat sekali. Layaknya ibu tiri di dalam dunia dongeng,

Aku sering di kurung di dalam ruangan yang sangat gelap tanpa alasan yang jelas olehnya. Ketika aku bertanya mengapa, ia berkata aku-lah masalah terbesarnya. Keberadaanku di keluarganya lah yang salah. Aku tidak mengerti kata-katanya dan menurut ketika tubuhku di seret ke dalam ruangan gelap yang tak asing bagiku.

Kini, aku disuruh berdiri diam lagi di dalamnya. Dalam ruangan yang berlantaikan tanah. Dalam ruangan yang sangat dingin. Aku tidak boleh bergerak, karena ibuku bisa mengetahuinya. Aku tidak boleh makan, karena makan berarti bergerak. Aku juga tidak boleh minum, atau melakukan apapun selain berdiri mematung di lantai tanah. Aku disuruhnya berdiri di situ 24 jam karena hari ini hari minggu yang tidak mengharuskanku sekolah.

Inilah aku, berdiri dalam ruangan hanya dengan pakaian dalam dan kalung rantai. Mataku mengikuti jalur retak di dinding ruangan. Rasa dingin merayap sangat pelan dari ujung kakiku dan membuatnya membeku. Perutku berbunyi, mengemis makanan seadanya. Kulitku bergetar, merasakan tikus-tikus yang mengendus-endus kakiku. Hidungku terasa dingin. Cairan di dalamnya menyumbat hidungku, membuatku tidak dapat bernafas dengan benar. Rambut pirangku menari di tengkuk-ku, membuatku lebih merinding dari sebelumnya. Telingaku mendengar dengungan nyamuk yang terus-menerus gagal menggigit kakiku karena kakiku sudah membeku.

Aku melihat berkeliling. Aku melihat buah-buahan yang membusuk, seperti kekurangan cahaya matahari. Aku merasakan hal yang sama. Aku kekurangan cahaya hidupku. Bukan kekurangan lagi, tapi tidak ada. Aku lebih busuk dari mereka.

Seseorang masuk ke dalam ruangan, menyalakan lampu. Dia adalah kakakku, Helenn Furthengard. Ia masuk, lalu duduk di depanku sambil memegang Roti susu yang wangi dan sebotol coklat panas. Ia makan dan minum di depanku dengen tampang mengejek. Aku merasa air liurku memaksa keluar dari mulut. Tetapi aku menahannya. Setelah selesai menghabiskan makan dan minumnya, kakakku melempar botol bekas coklat panas tepat ke hidungku. Aku semakin tak dapat bernapas dengan benar.

Keadaanku makin buruk. Kini sekujur tubuhku membeku. Mataku tak dapat melihat jelas lagi. Telingaku berdengung keras sekali. Rambutku berantakan dimainkan angin malam, tapi membeku sehingga angin tak dapat merapikannya lagi. Aku ingin buang air, tapi kutahan karena aku tidak suka baunya yang pesing.

Hingga akhirnya aku tak dapat melihat apa-apa...


---------
Yang terjadi setelah cerita (Baca Ini pas yang musiknya doang di Dark Wood Circus, bagian akhir):

Hei Hei!

Tahukah kau?

Sandie Furthengard yang kuberi tahu padamu kemarin?

Kini ia tak terlihat lagi.

Seolah ia lenyap dari bumi secara tiba-tiba.

Pasti karena siksaan orang tuanya itu.

Poor girl..

Ku dengar dari kakaknya, ia membusuk di dalam gudang rumahnya.

Dia pasti bercanda.. Hahahaha..

Mereka belum tahu..
Yang dikatakan kakaknya itu benar adanya..
Sandie membusuk di dalam gudangnya sendiri dengan perut kosong dan beku.
Kanako Mizuki
Kanako Mizuki
Member
Member

Posts : 868
Points : 896
Join date : 2009-06-28
Age : 28
Location : Disono noh.. *kabur*

Character Bio
Character Name: Yuzuki Deindery
Status: Four Great Duke Houses
Job: Four Great Duke Houses Member

http://imori96.blogspot.com

Back to top Go down

Back to top

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum