[RP]LATOWIDGE ACADEMY

Lokasi: atap sekolah
------

Akiyuki masih berbicara dengan Hera saat itu. Tiba-tiba, ia merasa mendengar suara seorang pemuda yang sedang bergumam dan Akiyuki memutuskan untuk menghampirinya.

Melihat buku-buku yang dibawa pemuda itu, Akiyuki dapat mengatakan bahwa pemuda yang dihadapannya itu sepertinya jenius. "kau sedang membaca apa?" tanya Akiyuki

"APA?! Kenapa semuanya jadi berpikiran untuk membolos? Mau jadi apa anak-anak sekarang?"

"Hohoho... Shein...Shein... maaf ya, bukannya kami membangkang, tapi.. yah gimana ya... Itulah keinginan kami semua...! Hehehe.... Yukiji! Ikut aku!, Alice tertawa dan segera berlari ke atap sekolah bersama Yukiji.

"Tu-tunggu! A-chan!, dengan segera Yukiji berlari mengikuti Alice yang ada didepan.

Lokasi : Atap sekolah

"Yosh!! BOLOS SEKOLAAH!!, Alice loncat-loncat bagaikan orang gila di atap. Baru kali ini dia bolos pelajaran.
"Ckckck.. Kau ini, ketua OSIS tapi malah bolos sekolah... Tapi enak juga ya..., jelas Yukiji. Kemudian ia mulai membaringkan badanya di lantai. Tidur-tiduran.

OOT: bingung baca RP ini @,@ Soal kode DNA, itu cuma ngawur.

Lokasi : Atap sekolah a.k.a Okujou
--------------------------------------------------

"kau sedang membaca apa?"
Philip mengangkat hidungnya dari buku dan menemukan seorang siswa Latowidge sepertinya telah berdiri di depannya. Selama beberapa detik, Philip hanya memandangnya dengan keingintahuan serius. Kemudian Philip mengangkat jari telunjuknya dan menunjuk hidungnya, "Akiyuki Cross. Apa kau tahu apa jadinya kalau kode DNA 5-3-1 diuraikan dengan kode RNA 4-5-3? DNA tersebut akan terurai kemudian tercampur menjadi kode DNA 2-4-1 yang memberikan sebuah ability tapi juga sekaligus kelemahan."

Philip menunduk kembali ke buku yang lain untuk kembali membacanya. Lamaaa sekali dia menunduk di atas buku itu, kemudian berpindah ke buku lainnya. Hingga datanglah seorang murid lain yang berteriak keras sekali, bersamaan dengan diperolehnya sebuah hasil.

"Yosh!! BOLOS SEKOLAAH!!"

"AAAAAAAAAAGGHHHH!!!" Philip berteriak bersamaan dengan teriakan si cewek. "Aku gagal lagi. Aku tidak bisa meningkatkan prosentase kehidupan! Masih di bawah 10%!" Dia memberesi buku-bukunya sambil bergumam lagi dengan raut wajah lesu, "Mulai dari awal lagi. Harus cari data yang lebih lengkap."

"AAAAAAAAAAGGHHHH!!!"

"Siapa itu?!", Alice yang mendegar teriakan temannya itu langsung mendekat ke sumber suara Philip dan berubah menjadi devil. Ia menodongkan pedangnya kearah Philip.

"Lho? Philip? Philip Easton?

"Siapa itu?!"

Akiyuki merasa ia mendengar suara yang sudah dikenalnya. Lalu ia melihat ada seorang gadis yang dikenalnya sebagai Alice sedang menodongkan pedangnya ke arah Philip.

"Alice, apa yang sedang kau lakukan disini?"

Mendapat todongan senjata, Philip terkejut bukan main. Namun ia justru memberikan respon yang konyol. Dia berbicara pada si pedang, "Tidak, jangan! Bahaya lho! Kau bisa memperpendek umurku lebih cepat dari yang sedang kuperhitungkan. Jangan dekati aku dong, aku sedang riset tentang memperpanjang umurku, jadi, menjauhlah ya?"

"Lho? Philip? Philip Easton?"
Barulah saat itu ia melihat si pemilik pedang. Ekspresi wajahnya kelihatan kecewa. Kenapa atap sekolah tiba-tiba jadi ramai, ya?

"Alice, apa yang sedang kau lakukan disini?"
Suara itu mau tak mau tertangkap oleh telinga Philip. Tapi ia mengabaikannya. Dia ingin bisa keluar dengan selamat dari sana, tentunya tanpa todongan benda tajam bernama Pedang.

Akiyuki Cross wrote:"Alice, apa yang sedang kau lakukan disini?"

Alice segera menjawabnya tanpa basa-basi lagi.
"Aku? Sedang kabur dari tugas OSIS, kau tahu. Dan membolos meski tadi sempat dihalang-halangi oleh Jacob.. Bersama Yukiji pastinya", tutur gadis ìni dan menunjuk temannya yang sedang tidur-tiduran.

miki sora wrote:"Tidak, jangan! Bahaya lho! Kau bisa memperpendek umurku lebih cepat dari yang sedang kuperhitungkan. Jangan dekati aku dong, aku sedang riset tentang memperpanjang umurku, jadi, menjauhlah ya?"

Alice langsung cengo mendengar pernyataan Philip. Begitu bodohnya, masa ia dikira akan membunuh sahabatnya sendiri? Alice sudah bertaubat sejak keluar dari abyss untuk tidak membuat onar.
"Hmph... Hahahahaha... Philip, jujur saja ya... Nggak ada alasannya, kok. Lagipula, aku tak mau membunuh lagi.., tutur Alice dengan rasa penyesalan setelah mengucapkan 'Lagipula, aku tak mau membunuh lagi..'. Ia segera memasukan pedangnya kedalam sarung pedang.

lilica yang pertama kali hadir di situ hanya menonton orang-orang berbincang-bincang. ia memang tidak mengenal satu orang. tapi... siapa juga yang peduli?

dengan malas dan setengah penasaran gadis ini mendekati pemuda yang sedang melakukan riset itu. ia menjulurkan tangannya kepada pemuda itu dan menyapanya "hei, siapa namamu?"

Aaaahhh atap sekolah sudah benar-benar ramai! Philip tak bisa konsentrasi melanjutkan riset di dalam kepalanya walau mulutnya berkata lain. Philip sendiri heran dia bisa melakukan itu. Yang dia tahu, sejak kecil dia bisa melakukannya.

Pedang akhirnya disarungkan. Rasanya sudah aman bagi Philip untuk pergi.

Sekali lagi, seseorang menghadangnya. Seorang gadis tiba-tiba muncul dan menanyainya, "hei, siapa namamu?"

Philip tahu betul gadis itu dari tadi sudah ada di sana, walau ia tak memperhatikannya.

"Philip Easton," jawab Philip singkat, padat, dan jelas. Kemudian dia berjalan cepat seperti terburu-buru melewati si gadis.

Ada yang mau mencegahnya?

Lilica hanya melihat orang itu pergi.

'terlihat aneh' pikirnya tapi lilica membiarkannya. Itu bukan urusannya.

Melihat Philip yang terburu-buru itu, gadis ini segera menghentikan Philip, "Hei, Philip.. Biar kutebak, pasti kau sedang melakukan riset pada dirimu sendiri.. Yah, aku minta maaf karena mengacaukan risetmu..", jelasnya.

Sesaat akhirnya Alice melihat Lilica datang. Baguslah, datang juga temannya yang setuju tadi untuk bolos. Sedangkan, Yukiji yang tadi tertidur segera terbangun dari tidurnya.
"AAAAAAAAAAARGGHHH!!! BERISIIIK!!!", teriaknya sambil mengacak-acak rambutnya.
"SIAPA SIH YANG TERIAK-TERIAK DISAAT SEPERTI INI?!"

"Hei, Philip.. Biar kutebak, pasti kau sedang melakukan riset pada dirimu sendiri.. Yah, aku minta maaf karena mengacaukan risetmu.."
"Ha?" Philip memandangi gadis itu dengan pandangan risih. "Ngomong apa sih kamu?"
Philip heran nian bagaimana Alice bisa tahu hal itu. Tak ada yang tahu masalah tubuhnya selain ayah asuhnya dan dirinya sendiri. Tapi seandainya Alice benar-benar membicarakan itu, Philip tak ingin membalasnya di sini. Terlalu banyak orang di sini.

"Aku pergi, ya?" kali ini dia benar-benar ingin pergi. Dia menyentakkan tangannya lepas dari gadis itu dan memutar tumitnya, pergi.


[Philip Easton OUT]

Mendengar perkataan Philip, Alice hanya bisa tersenyum kecil.
"Bukannya aku ikut campur.. Tapi.. Aku hanya menebak saja apa yang kau lakukan.. Begitulah..", kata Alice dengan nada yang datar. Ia melihat philip berjalan pergi.

"Yasudahlah..."