The Chain(Ivvi) Who Left From Abyss

"memori apaan ?"

Memorinya pecah. Shein tidak mengingat lagi memori itu, memori yang hanya datang sekejab saja. Beberapa menit saja. Dan kejadian yang benar-benar membuat jantung Shein berdebar kencang.

"A..aku..Memori apa?" Shein bertanya balik.

Shein hanya merasa kepalanya sangat pusing, dia sulit mengingat penyebab kepalanya pusing tersebut. Kenapa? Shein tetap berusaha mengingatnya.

"kau sakit ?"

"Aku hanya sedikit pusing," Shein benar-benar tidak mood untuk menggoda Ivvi.

"A..aku..Memori apa?"

kini wajah Ivvi bingung, sangat bingung melihat orang yang bertanya balik itu. ia hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Aku hanya sedikit pusing,"

"emmh...duduklah sebentar, sepertinya kaulah yang harus istirahat", Ivvi mengacak-acak rambut shein lagi. dan menyuruh shein untuk duduk.

ia berbaring lagi di tempat tidur.memegang kepalanya sendiri dan menggeleng-gelengkannya lagi.

hhhhh....semakin aneh saja, gumam Ivvi.

ia mengambil tisue di meja kecil dekat kasur dan mengelap darah ditangannya sendiri.
"errg...", dan Ivvi pun kembali diam dan terus menatap shein yang duduk tidak jauh dari kasur.

kenapa dia...? serius, mahluk-mahluk disini semakin lama semakin aneh

"emmh...duduklah sebentar, sepertinya kaulah yang harus istirahat"

Shein duduk di seberang kasur, kepalanya masih terlalu pusing dia pun menutup matanya, mencoba siapa tau saja hal itu berhasil.

Tiba-tiba saja si Raven masuk, niatnya mau melihat keadaan Shein yang katanya lagi pusing itu.

"MANA SHEIN?" Raven mendobrak pintu sambil membawa kotak obat. Shein tidak memperhatikannya karena kepalanya terlalu sakit dan mulai Lieur tingkat tinggi.

Raven cenggo ngeliat Shein ternyata baik-baik saja, yang ada Ivvi lah yang terluka. Raven akhirnya malah mengobati Ivvi, walaupun dia hanya mengoleskan obat merah saja, tak ahli dalam memperban orang, eh, chain.

Shein kemudian membuka matanya, pusingnya sudah mendingan..Dan apa yang dia lihat? RAVEN BODOH! SEDANG APA KAU PEGANG-PEGANG IVVI? HANYA AKU YANG BOLEH MEMEGANGNYA!>>untungnya kalimat ini dikatakannya di dalam hati.

"RAVEN!" Shein membentak Raven tiba-tiba

Ivvi hanya diam melihat raven yang datang, teriak-teriak dan ngedobrak pintu.

orang aneh ke dua, gumam Ivvi melihat raven heran.
Raven yang tiba-tiba masuk langsung mengobati luka-luka Ivvi. ia hanya diam saja saat diobati, Ivvi kira si Raven benar-benar handal dalam mengobati, makanya dia diam.

"RAVEN!"

suara itu membuat kaget Ivvi, ia langsung memegang tangan raven.
'bisa jantungan aku, kaget mulu disini'.

Shein sudah bersiap-siap untuk menonjok Raven kayak gini> . Tetapi dia benar-benar terkejut dengan adegan Raven dan Ivvi selanjutnya

Berpegangan tangan.

A..apa-apaan ini? AKU SAJA BELUM MEMEGANG TANGANNYA! SI BODOH RAVEN ITU! Shein sekarang benar-benar ingin menonjoknya pake triple punch spesialnya,

"APA YANG KALIAN LAKUKAN?!! TERUTAMA KAU RAVEN! LEPASKAN IVVI!" Shein ngamuk-ngamuk, kebetulan ada si Phoebe. Phoebe mentaati apa kata tuannya, dan berubah menjadi api.

"APA YANG KALIAN LAKUKAN?!! TERUTAMA KAU RAVEN! LEPASKAN IVVI!"

Ivvi hanya melihat shein dengan tatapan heran. dia berpikir. 'hohohoho, dia cemburu..'
perasaan Ivvi sekarang kayak gini >>

"raven, obati aku lagi..kumohon..", kali ini Ivvi menyentuh pipi raven dengan tangan kanannya, dan berwajah jadi feminim yang sangat anggun.menebar pesonanya. untuk membuat shein tambah cemburu lagi.

Ivvi melihat phoebe itu yang sekarang menjadi warna merah.
'mau apa kau...melawanku lagi ?', tantang Ivvi dalam hati melihat phoebe dengan tajam.

Raven mengerti apa maksud Ivvi. Dia tau wanita itu hanyalah berniat untuk memanas-manasi Shein. Raven mengangguk, dan memulai aktingnya.

"Tentu saja, nona, dengan senang hati.." matanya si Ivvi udah kayak begini> itu akting dia sebenarnya. Ternyata Ivivi begitu-begitu pintar akting juga.

"raven, obati aku lagi..kumohon..",

Kalimat Ivivi tersebut terngiang-ngiang di kepalanya. Shein si leader Einverd langsung berlari menuju Raven dan memukulinya berkali-kali ampe bonyok kayak gini>

oot : WKWKWKWKKWKWKWWK
______________________

Ivvi hanya tertawa, ia tertawa geli melihat shein yang memukul-mukuli raven.
'kedua orang aneh itu sekrang malah berantem', gumam Ivvi sambil tertawa sampe mukul-mukul kasur.

badannya bergetar ketawa riang saat ini.
"su,sudah...sudah ... itu ha,hanya bercanda kok...ahhahaha", Ivvi tertawa + tersenyum cerah kearah shein.

Shein berulang kali mengangkat baju Raven beserta orangnya, sehingga Raven berkali-kali terbanting ke lantai. Raven memang sering jadi pelampiasan Shein jika marah, apalagi jika Shein benar-benar marah padanya.

"su,sudah...sudah ... itu ha,hanya bercanda kok...ahhahaha",

Shein>

Ivvi tertawa + tersenyum cerah kearah shein.

Tampang Shein langsung begini>

"AIHH, IVVI, KAU MEMANG CANTIK JIKA TERSENYUM!" Shein langsung berlari ke arah Ivvi, dan melempar Raven ampe kejedot tembok, Shein memeluk Ivvi.

"AIHH, IVVI, KAU MEMANG CANTIK JIKA TERSENYUM!"

shein yang tiba-tiba memeluknya, membuat Ivvi berwajah sangat merah sekarang.
"mm...", Ivvi menutup wajah merahnya dengan tangan.

hey, baru hari ini kenal...kenapa aku deg-degan dipeluknya

Ivvi hanya diam dipeluk shein, dia hanya masih tertawa kecil melihat raven yang kesakitan memegang kepalanya yang kejeduk tembok.
baru kali ini ada laki-laki yang membuat Ivvi pasrah dipeluk olehnya. apa gara-gara lelah marah terus ?

Mereka saling berpelukan kayak Telletubies. Sementara itu Raven cepat-cepat keluar dari ruangan itu, ingin selamat tepatnya. Lagi pula dia juga tidak ingin mengganggu Shein dan Ivvi.

Shein senang sekali. Percaya atau tidak itu pertama kalinya dia memeluk seorang wanita, walau dia memang mesumnya minta ampun. Shein merasa takdirlah yang mempertemukan dia dan Ivvi.

Kau tau Ivvi? Sesungguhnya aku ingin mengatakan suka padamu, tapi aku tidak punya keberanian..Kenapa.. tiba-tiba saja ada yang memasuki pikiran Shein.

"Kau akan rasakan akibatnya, Shein.." Shein tidak tau itu hanya salah dengar atau apa, tapi..Badannya gemetaran, dan tiba-tiba saja Shien kehilangan kesadaran dan kendali terhadap dirinya sendiri.

Shein malah memeluk Ivvi semakin kencang, kencang sekali, tepatnya bukan memeluk tapi mencekik.

"Jadi kau yah..Yang melarikan diri dari abyss....". Itu jelas bukan Shein yang biasanya. Lalu apa maksud dari semua ini?

Siapa yang merasuki Shein sebenarnya?

Ivvi yang tadinya tenang dan diam dalam pelukan itu, lama-lama menjadi sesak dan sulit bernafas. jantungnya menjadi berdegup kencang.

"ngh...shein", Ivvi memaksa melepas pelukannya.

"Jadi kau yah..Yang melarikan diri dari abyss...."

mata Ivvi terbelanga mendengarnya, ia semakin gelisah dan sulit bernafas, nafasnya kini tidak beraturan, Ivvi memegang bahu shein dengan keras, memaksanya untuk melepasnya.ada yang tidak beres menurut Ivvi, kenapa shein bisa tau ?

"le, lepaskan !!", Ivvi berteriak kencang sambil memukul-mukuli shein yang sekarang semakin erat memeluknya sehingga Ivvi sulit bernafas.

"le, lepaskan !!"

Shein sama sekali tidak mendengar apa kata Ivvi. Dia malah semakin memeluknya dengan kencang, dan wajahnya bertampang kejam.(lihat ke avatar saya).

Shein mengambil pisau yang kebetulan untuk berjaga-jaga dia simpan di jaketnya, Kemudian mengeluarkannya. Mulai mengarahkannya kepada Ivvi.

Kilatan pisau itu memantul kemana-mana. Sebelum Shein melemparkan pisau tersebut ke punggung Ivvi, Shein lebih tepatnya Shien, berkata,"Kau tau, Ivvi? Tak ada yang bisa selamat jika melarikan diri dari abyss tanpa perintahku terlebih dahulu..,"Shein tersenyum dan dia menusukkan pisau tersebut tepat di atas punggung Ivvi.

Ruangan itu. Menjadi ruangan tempat peristiwa berdarah. Ivvi langsung pingsan lemas di tangan Shein.

"Kau tau, Ivvi? Tak ada yang bisa selamat jika melarikan diri dari abyss tanpa perintahku terlebih dahulu..,"

Ivvi ingin mengatakan sesuatu saat itu tapi nafasnya sangatlah habis dan tidak berdaya lagi. cengkrmannya juga tidak sekuat tadi cengkramannya menjadi lemah dan tidak lagi mencengkram bahu shein, tangannya menjadi dingin.

sebelum Ivvi wafat tergeletak ditangan shein . ia berbicara dengan nada sangat pelan.

"semua ternyata sama, aku diciptakan untuk sendiri dan mati dalam kesendirian"

ia mati tergeletak disebelah shein sekarang, terlihat dipinggir bola matanya ada segumpalan air yang ingin terjatuh. air mata Ivvi..air mata Ivvi yang ingin terjatuh.

Shein tersenyum. Seakan dia puas sekali melihat Ivvi yang bermandikan oleh darah. Tetapi bisikan Ivvi tersebut,

"semua ternyata sama, aku diciptakan untuk sendiri dan mati dalam kesendirian"

Bisikan kecil itu membawa kekuatan Shein untuk melawan Shien kembali. Dia memberontak dalam tubuhnya sendiri, memberontak agar Shien segera keluar dari tubuhnya. Shein dan Shien pun memasuki sebuah dimensi yang hanya bisa dirasakan oleh mereka berdua.

"Ivvi..Bukankah dia lebih menarik bermandikan darah seperti itu, Shein?" tanya Shien tersenyum licik dan berbisik pada Shein yang tak bisa melakukan apapun, "Ini hanya permulaan, kau akan melihat klimaksnya nanti, adikku tersayang..," Shien pun pergi dari dimensi itu.

Shein kembali ke tubuhnya, dia tidak tega melihat Ivvi yang tergeletak di tangannya sendiri, bermandikan darah. Itu sama saja bahwa Shein telah membunuh Ivvi.

"Tidak..Ini semua hanya mimpi burukku kan? Tidak mungkin..," Shein merasakan darah Ivvi ada di tangannya."Tidak..Ini kenyataan.."

Dream

Ivvi membuka mata, tiupan angin kencang menyentuh pipinya. dalam posisi tergeletak, Ivvi mencoba bangkit dan melihat kesekitar, lautan lepas, langit gelap malam dan suara ombak yang terdengar kencang.

ini dimana ? kenapa aku ada disini ?

~~~~~~~~~~~~~~~~
(suara nyanyian merdu)

Ivvi menengok kesana kemari, didengarnya suara wanita yang lepas dan merdu ditengah berisiknya ombak.

ia mengikuti arah suara itu, Ivvi terus berlari mencari siapa yang bernyanyi. seseorang wanita berambut panjang bernyanyi ditengah angin kencang itu, wajahnya cantik, matanya ia tutup sambil menghayati apa yang ia nyanyikan.
Ivvi hanya melihat dia, dan menunggu sampai perempuan itu selesei bernyanyi.
tiba-tiba wanita itu membuka matanya dan melihat kearah Ivvi, menyadari kedatangan Ivvi sepertinya.

saat perempuan itu melihat Ivvi, ia hanya tertawa kecil.

"kenapa kau tertawa ?", tanya Ivvi datar melihat perempuan itu.

"tidak, aku hanya senang...ada seseorang yang sebentar lagi meninggalkan dunia ", jawab wanita itu.

"meninggalkan dunia ?", tanya Ivvi heran.

"yaa...kau", tunjuk jari wanita itu kearah Ivvi.

Ivvi hanya melihatnya tajam, tidak sopan sekali wanita yang suaranya bagus tetapi sikapnya sangatlah buruk ketika meilhat orang baru.

"kenapa aku ??", tanya Ivvi dingin.

"takdir..", jawab wanita itu tidak kalah dingin.

cih ! siapa wanita ini, gumam Ivvi.

"hey ! bantu aku untuk keluar dari pantai ini", Ivvi mengatakannya dengan santai.

perkataanya Ivvi hanya dibalas dengan ketawa kecil wanita itu.

"pergilah kepulau itu", wanita itu menunjuk pulau merah, merah yang sangat terang, merah yang panas, dan merah yang penuh dengan orang-orang berdosa, merah neraka. ditengah-tengah laut lepas itu.

Ivvi hanya heran dengan pulau itu, dia menurunkan alisnya sebelah.
"baiklah...naik apa aku kesana ? tidak mungkin berenang kan ?", Ivvi melihat keseluruh pantai itu, pantai malam yang penuh dengan angin dan sepi, tidak ada perahu atau nelayan yang ia kira sedang bekerja.

"kau naik itu", wanita itu menunjuk perahu layar hitam, dengan cahaya lampu lilin dipinggirnya.

sejak kapan ada kapal seperti itu, disana, gumam Ivvi.

ia menaiki kapal itu dan menggerakan kapal itu kedepan sehingga kapal layar itu terbawa air dan jalan kearah pulau itu.

"fufufufufu", terdengar tawa kecil dari mulut wanita itu.

Ivvi menengok kearah wanita itu, dia merasakan ada hawa yang salah terdapat wanita itu.

IVVI !! IVVI !!

suara keras pria yang berteriak namanya itu.

shein ?, pikir Ivvi mendengar suara itu. suara yang berteriak menyebut namanya, suara shein.

terlihat pintu yang sangat terang dipantai sebelumnya.
"shein...", Ivvi berkata seperti memastikan yang meneriakan namanya adalah shein.

terlambat bagi Ivvi, perahu layarnya sudah berjalan mengikuti arus. Ivvi cepat-cepat mengibaskan tangannya keair laut itu kearah pantai sebelumnya. tetap saja arus itu kencang kearah pulau merah itu.

"cih !", Ivvi keluar dari perahu layar itu, menengelamkan diri, dan berenang menuju pantai sebelumnya. sang harimau yang tidak bisa berenang hanya mengibaskan tangannya dan berharap sampai kepantai tadi. dingin laut itu sudah terbiasa bagi Ivvi.

dan akhirnya sampai dipantai sebelumnya, ia masih melihat wanita itu masih disana dan sekarang melihat Ivvi dengan wajah kaget.

kenapa dia disini ??, gumama wanita itu.

Ivvi berlari kearah suara shein yang berteriak namanya itu, kearah pintu yang terang.
Ivvi berlari kearah pintu itu, nafasnya tersenggal-senggal namun ia tahan.

saat memasuki pintu itu, terasa tarikan yang sangat kuat dari tangannya. ternyata wanita itu menarik tangan Ivvi sekarang.
"lepaskan !", Ivvi menarik tangannya kembali dan memaksanya.
dilihatnya wajah wanita itu, pipinya basah ? wanita itu menangis.

tarikan wanita itu melemah, dan melepaskan Ivvi. Ivvi melihat tangisan wanita itu dia hanya diam dengan tatapan kosong dan memasuki pintu terang itu.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
oot : shein teriak2 aja, si Ivvi udah sadar. jangan lupa bilang sebelumnya luka tusukannya udah diobatin ya !

Mereka sampai di sebuah ruangan, masih di salah satu ruangan di kediaman keluarga bangsawan Einverd. Shein memanggil banyak sekali dokter demi menyelamatkan Ivvi.

Karena tidak sempat membawanya ke rumah sakit, operasi dan pengobatan akan dilakukan di kediaman Einverd. Shein terus-terusan memegang tangan Ivvi ketika gadis tersebut tak sadar.

Mereka mulai memasuki sebuah ruangan. Ruangan operasi. Shein jelas menunggu di luar(ya masa mau di dalem). Shein terus memanggil, memanggil dalam hatinya, seakan dia tidak ingin melepaskan orang yang di panggilnya tersebut.

Ivvi..Ivvi..Kumohon..Jangan tinggalkan aku sekarang..Ini terlalu cepat.. tanpa disadari juga Shein mulai menangis saat itu, sangat khawatir pada Ivvi.

Dan, dokterpun keluar.

Dia bertampang pucat, seakan mengatakan bahwa pasiennya tak selamat, tetapi dia tersenyum dan mengatakan,"Selamat."

Shein tersenyum cerah, dia langsung memasuki Ruangan operasi tersebut. Memanggil-manggil Ivvi seperti orang gila saja. Shein juga belum menghapus air matanya tadi.

mata hijau tua itu terlihat terbuka, mata Ivvi yang masih buram melihat kearah sekitar.

kali ini dimana lagi ??, gumam Ivvi menutup matanya dan membukanya lagi berulang kali.

Ivvi melihat kearah shein yang disebelahnya. badan Ivvi bergetar, dia menjadi ketakutan melihat shein.

"apa maumu ? ", Ivvi menghindar dari shein. ia melihat pipi shein yang basah.

dia menangis ?

"apa maumu ? ",

Ufufu..Baru bangun saja sudah langsung menghindariku..

"Aku tidak bermaksud apa-apa kok,"lagi-lagi Shein tersenyum mesum,"Bagaimana badanmu? Sudah baikan? Ada yang sakit? Biar kulihat," rasanya kata-kata Shein yang terakhir itu terlalu aneh.

Shein sebenarnya agak gugup. Dia sengaja bertingkah mesum untuk menghilangkan gugupnya. Dia takut Ivvi malah menjauhinya akibat peristiwa tadi.

Ivvi menatap shein curiga.

orang ini menjadi menyebalkan seperti biasa

"Bagaimana badanmu? Sudah baikan? Ada yang sakit? Biar kulihat,"

"heaah ! jangan menyentuhku lagi", Ivvi menutup dirinya dengan selimut.

selimut ? hey ini, ini kan kamar tamu itu , aku kembali !, gumam Ivvi senang.

dia memeluk shein yang ada disebelahnya, karna kesenangan, dia sudah kembali.

________________________
kali ini kuijinkan Ivvi memelukmu lagi shein , ingat ! kau tetap tidak direstui ==

"heaah ! jangan menyentuhku lagi"

Wajah Shein malah semakin mesum.(liat ke avatar lagi). Shein senang, ternyata Ivvi tidak berubah sifatnya setelah kejadian tadi.

"Anda yakin, Nona Ivvi?" Shein malah mendekati Ivvi, dekat sekali hanya 2 cm saja jarak mereka sekarang.

Shein kaget, tiba-tiba dia di peluk oleh Ivvi. Pelukan hangat, bukan pelukan berdarah seperti tadi, Shein balas memeluk Ivvi.

Raven senyum-senyum sendiri di luar melihat temannya yang kelihatannya sudah menemukan jodohnya, dia melirik pada Phoebe aka Rhea yang sudah erubah menjadi human modenya, "Ayo, Kita tinggalkan lagi saja mereka.."

Ivvi yang terlanjut hanya KESENENGAN DIA UDAH KEMBALI, bukan gara-gara shein.

"hey ! kenapa aku memelukmu ??", Ivvi yang masih dalam pelukan shein marah-marah kepada shein. kenapa dia balik memeluknya juga ??

Ivvi merasa pelukan shein beda dari yang tadi, pelukannya nyaman. tidak mencekiknya melainkan membuat Ivvi ingin tertidur karna lelah. Ivvi hanya tersenyum lelah,karna dia kembali hidup lagi.

"......zz.....zzz.....", Ivvi tertidur dipelukan shein.

____________________________
shein cuman dijadiin bantal wkwkwk

"hey ! kenapa aku memelukmu ??",

"Kan tadi kau memelukku, jadi kubalas juga pelukanmu," jawabnya riang.

Shein terdiam, Ivvi tidak bersuara. Dia mulai kaget, takut ada apa-apa yang terjadi pada Ivvi.
Dan terdengarlah suara ngorok khas Ivvi.

Oh..Hanya tertidur dia menghembuskan nafasnya, lega.Sebenarnya apa maumu, Ivvi? Sekarang kau malah sengaja tertidur di pelukanku..Aku.. Shein mulai merasakan debaran yang sangat kencang di hatinya.

Jadi..Inikah cinta?