The Chain(Ivvi) Who Left From Abyss

ATTENTION yang boleh membalas RP ini hanyalah saya dan sayoppe aka Ivvi.

PEMBUKAAN

Hari itu adalah hari dimana Shein Einverd diangkat menjadi leader keluarga Einverd. Tentu saja mereka semua mengadakan pesta besar-besaran menyambut sang leader.

Tetapi Shein terlihat bosan dan terus melihat keluar, menunggu mungkin saja ada seorang tamu(perempuan tentunya) yang dapat menarik perhatiannya

PS: sayo, ini story-telling waktu Ivvi baru pertama kali ketemu sama si Shein, lanjutkan..naii

kecerian didalam pesta tersebut adalah kebalikan dari keadaan Ivvi sekarang, Ivvi sedang tersiksa, wajahnya ditampar habis-habisan dan dibuang begitu saja oleh penjaga abyss, Ivvi yang sekarat hanya berjalan lemas kearah rumah yang sangat besar dan ramai, ia hanya melihat lampu-lampu terang dan suara keramaian dirumah itu.

"to, tolong..", ucap Ivvi lemah dan terjatuh ditanah, tepat didepan rumah itu, ia tak berdaya, kakinya lecet dan berdarah. lengannya terdapat bekas cambukan.
matanya merah dan berair, karna tangisan.

siapa saja tolong aku..

penglihatan Ivvi menjadi buram, nafasnya sudah tidak beraturan. sekilas ia melihat laki-laki (shein) yang mendekatinya walau sekarang sudah terlambat. Ivvi pingsan.

-sebelomnya-

Shein hanya berbincang-bincang dan meneguk Campaigne-nya saat itu. Dia dengan ogah-ogahan membalas senyuman para bangsawan lainnya di sana. Senyum palsu tepatnya. Shein sebenarnya sama sekali tidak mood untuk mengikuti pesta saat itu.

Lalu apa yang terjadi sekarang?

Knight Shein berteriak-teriak, menandakan ada yang aneh di luar. Shein buru-buru keluar, Apa? Seorang gadis? Dan..Ada apa dengannya?

Shein mengecek gadis tersebut. Ada banyak luka cambukkan. Ini benar-benar kejutan untuknya. Bukan wanita yang memakai perhiasan yang indah ataupun wanita yang terus-terusan memujinya yang datang kali ini. Kali ini seorang gadis yang terluka.

I..ini..Luka cambuk dari si penjaga abyss itu, tak salah lagi

Shein tau betul bagaimana si penjaga abyss itu. Seorang iblis tepatnya.

"Bawa gadis ini ke kamar, panggil semua dokter yang ada di sini, SEKARANG!" Shein berteriak pada knight-nya.

ditempat tidur, tepatnya di kamar tamu keluarga Einverd.

SEKARANG


kata-kata itu terngiang saat Ivvi pingsan, dan terdengar keras dan juga tegas dipendengaran Ivvi, ia mengira suara itu adalah suara para penjaga abyss yang masih mengejar dan menyiksanya. rasa sakit cambukan itu dan juga bekas tamparan dipipinya terasa sangat panas sekali.

"mmmhh....", Ivvi mengeram kesakitan.
ternyata bekas luka-lukanya sedang diobati dokter sekarang.

panas sekali

Ivvi hanya menahan sakitnya, terlalu lelah bagi ia untuk berteriak kesakitan sekarang.
sesuatu yang tajam sedang menyentuh kulit Ivvi sekarang, suntikan obat tidur yang dikasih dokter untuk menenangkannya sekarang. ia pun tertidur dan tidak merasakan sakit itu lagi.

oot : aad, langsung ke pagi-paginya aja ..nanti si Ivvi bangun pagi-pagi.

oot : aad, langsung ke pagi-paginya aja ..nanti si Ivvi bangun pagi-pagi.

ih, mesum! udah saya bilang si Shein gak bakal ngapa-ngapain!

============================================================

Pagi pun mulai datang. Shein benar-benar kelelahan karena pesta kemarin. Dia dipaksa untuk minum bir, padahal dia sendiri sedang pusing. Pagi itu merupakan pagi yang memusingkan bagi Shein.

Shein pun masuk ke kamar besar yang di tempati Ivvi. Dia membawakan Brioche dan beberapa kuntum bunga Rosa alba 'Maiden's Blush', berharap wanita tersebut sudah bangun dari tidurnya.

Ternyata Ivvi belum bangun. Itu sedikit membuatnya kecewa. Shein menaruh Rosa alba 'Maiden's Blush' tersebut di sebuah vas di sebelah tempat tidur itu. Shein terus menunggu Ivvi bangun, sambil memperhatikan gadis tersebut sedang tidur(ngorok).

Naii, lama sekali bangunnya pikir Shein polos.

siapa yang mesum ! itu dipercepet pagi-paginya biar shein ga apa-apain ==
______________________________

"mm...",Ivvi terbangun dari tidurnya, cahaya matahari yang memasuki kamar itu membangunkannya dari tidur.
Kepalanya menjadi pusing dan luka-lukanya kini diperban, sekarang kakinya juga diselimuti kain kapas putih itu. mau tak mau Ivvi tidak bisa berjalan dan harus tidur di tempat tidur.

matanya masih buram, ia bangun dari posisi bebaringnya, dan melihat kesana kemari.

ini dimana ?

saat ia menghadap dimana shein sedang menunggu bangunnya, ia mengkucek-kucek mata.
"siapa kau..", tanya Ivvi datar.
Sifat kurang ramahnya mulai beraksi ketika melihat laki-laki yang sedang duduk memakai pakaian formal.

Shein melihat gadis tersebut bangun dari tidurnya, dan mengucek-ngucek matanya. Dia tersenyum teringat pada kakaknya Shien dulu.

Oh, akhirnya bangun juga.

"Shein. Dari keluarga Einverd," jawabnya sambil tersenyum. Shein yang gombal dan agak mesum tersebut mengambil bunga Rosa alba 'Maiden's Blush' yang baru dia petik tadi dari halaman kediaman bangsawan Einverd dan memberikannya pada Ivvi,"Nona bagaimana? Siapakah nama anda, nona?"

Rambut silver Shein tersebut terkena sinar matahari, suasananya pas sekali, pikirnya.

============================================

Darktray : mual saya buatnya..wkakak

Ivvi hanya diam, dan tidak terlalu memikirkan nama keluarga itu. dia tidak tau apa-apa sekarang tentang bangsawan atau lainnya. tidak penting.

"Elizabeth", Ivvi mengatakan nama lain untuk memastikan bahwa dia tidak macam-macam dengan namanya. ia juga melihat shein memberikannya bunga.

ia hanya tidak menanggapi dari mana bunga itu. "ya sudah..taruh saja disana", Ivvi menunjuk vas bunga yang kosong didekat sana.
Ia tidak terlalu suka dengan orang yang langsung sok dekat dengannya.
"ini dimana ?, siapa yang membawaku kemari ?", Ivvi hanya berniat untuk mengucapkan terima kasih kepada yang membawanya atau menolongnya.

Shein hanya senyum-senyum sendiri melihat perlakuan Ivvi. Dia menganggap Ivvi benar-benar menarik sekali apalagi setelah mendengar perkataan Ivvi yang ini,

"ya sudah..taruh saja disana"

Kau tau, Elizabeth? Semakin kau menolakku semakin suka aku padamu

"ini dimana ?, siapa yang membawaku kemari ?"

"Yang membawamu itu knight-ku. Kemarin di pesta aku terlalu repot untuk mengangkatmu, jadi kusuruh dia. Oh, dan satu lagi," Shein melirik pada luka-luka yang masih ada pada Ivvi."Yang mengobati lukamu itu aku," tampang Shein mesum, dia sebenarnya hanya menggoda Ivvi saja, sebenarnya yang mengobati hanyalah dokter yang kemarin malam dia panggil.

"Yang mengobati lukamu itu aku,"

"berani beraninya kau menyentuhku !", Ivvi yang kaget dengan pengakuannya melempar bantal didekatnya karah shein.
Ivvi hanya geram dengan perlakuan sok dekat shein, ia mencoba bangkit dari tempat tidur.
"eerrgg..", sakit dikakinya lagi-lagi berdenyut.

"kau membuat ini tambah sakit !", ucap Ivvi berbohong. sebenarnya sudah lumayan, tapi masih terasa sakitnya jika dipaksakan untuk bergerak.

Shein merasakan lemparan lembut dari bantal yang Ivvi lempar. Dia malah tersenyum, sama sekali tidak ber-efek apa-apa bantal tersebut baginya. Mungkin malah bakalan di simpan oleh Shein di kamarnya sendiri.

Ahahaha..Ini lebih baik dari pada di tampar. Dugaanku dia akan menamparku..

"kau membuat ini tambah sakit !"

"Maafkan aku nona Eliza..Ukh," Shein merasakan dia sulit mengatakan kata-kata tersebut. Itu wajar, dia sudah lama terkurung di abyss."Adakah nama anda yang lebih mudah di ingat?"tanyanya asal.

"Adakah nama anda yang lebih mudah di ingat?"

"tidak ada..itulah namaku, kenapa ga suka ?", Ivvi menantang shein yang kesulitan menyebut nama bikinannya yang asal-asalan itu. dia juga sudah bersiap-siap melempar bantal ke 2 kearah shein.

kriiiuukk~

suara lapar Ivvi terdengar keras, maklum dia tidak makan sudah berhari-hari dan terus berlari dari kejaran penjaga abyss itu. wajah Ivvi langsung merah dan menutup perutnya dengan bantal yang ia pegang.

Elizabeth memang nama yang sulit di ingat bagi Shein. Dulu ketika dia masih ada di real world, baru sedikit yang memakai nama itu. 100 tahun berlalu menjadikan dia sangat kerepotan dengan lingkungan sekitarnya.

"tidak ada..itulah namaku, kenapa ga suka ?"

Dia mendengar Ivvi marah, tentu saja malah semakin senang si ketua Einverd tersebut.

"Tidak, aku suka..Tapi menurutku nama tersebut agak pasaran dan sulit diingat," satu lagi kejailan Shein.

Shein melihat reaksi Ivvi yang akan melemparinya dengan bantal lagi. Dia bersiap-siap untuk menyingkirkan bantal tersebut jika sudah dilempar Ivvi, tetapi yang ada malah perut Ivvi yang berbunyi sekarang.

"AHAHAHAHAHAHA," Shein tertawa sepuasnya mendengar suara perut Ivvi."Ini, kan sudah kubawakan Brioche, makanlah."

"Oh, aku tidak meracuninya dengan obat bius kok," Shein tersenyum.

"Tidak, aku suka..Tapi menurutku nama tersebut agak pasaran dan sulit diingat,"

"terserah kau...menurutku gampang-gampang saja diingat", Ivvi melempar lagi bantal ke 2nya kearah wajah shein.

"AHAHAHAHAHAHA,"

wajah Ivvi tambah merah dan membuang mukanya serta menutup wajahnya dengan bantal.
ia melihat Brioche yang disodorkan oleh shein.

cih roti itu membuat perutku semakin terasa kosong

Ivvi mengambil roti itu, tangannya bergetar ketika mengambilnya.
yak Ivvi memakannya, sebelumnya ia melihat roti itu dulu, meyakinkan tidak ada yang berbahaya dari brioche yang mau ia makan.

"enaknyaa...", mata Ivvi berbinar-binar merasakan roti itu. dia memakannya sekali lagi dan tersenyum senang.

akhirnya ada juga makanan yang masuk diperut kosong ini

"Ukh," Shein terlempar bantal untuk yang kedua kalinya.

"Ohh..Aku mengerti," ucap Shein sambil mengangguk-angguk."Kau ingin bertukaran bantal ya? Biar kuberikan bantalku juga,"Shein lagi-lagi tersenyum jahil, senang melihat Ivvi kesal.

"enaknyaa..."

"Tentu saja, itu roti elite..Kau beruntung dapat memakannya..Hahaha," Shein sengaja tertawa lagi agar Ivvi kesel gara-garanya.

Shein melirik ke arah pintu, ternyata ada Phoebe. Phoebe menyadari ada Ivvi di sana. Dan Ivvi adalah seorang chain, sama seperti dirinya. Phoebe pun segera mengaktifkan kekuatannya sebelum Shein membentaknya.

Ivvi yang masih melanjutkan makannya hanya diam dan tidak menjawab apa yang dikatakan shein, dia merasa makanan sama saja...mau yang elite atau tidak yang penting enak.

ia juga melihat sesosok burung phoenix yang sedang melihat kearahnya sekarang. sifat harimau Ivvi mucul tiba-tiba. Ivvi menatap burung itu tajam. kaya gini >> , tatapannya seperti mengatakan, 'hei apa kau lihat lihat ! aku harimau dan kau hanya seekor burung!'. tatapan mata Ivvi sangat menakutkan jika dilihat oleh chain lainnya.

"siapa lagi dia ?", Ivvi menunjuk pohebe itu. tatapannya masih tajam. mungkin phoebe itu melihat Ivvi seperti mengatakan 'fufufu, kasian sekali harimau itu hanya terbaring lemah fufufu'.

Shein benar-benar kaget. Tiba-tiba saja Phoebe datang menuju ruangan tersebut. Sebenarnya tidak aneh. Phoebe memang tipe chain yang pemarah dan agak sombong, dia merasakan kehadiran Chain di sana yang belum di kenalnya, tepatnya Ivvi.

"PHOEBE!" Shein membentak Phoebe. Membuat burung itu tambah terlihat marah. "JANGAN SEKALI-KALI KAU SAKITI DIA!"

Phoebe yang keras kepala kesal melihat tuannya bersikap seperti itu pada Ivvi. Padahal Phoebe-lah chain-nya bukan Ivvi.

Phoebe pun menyerang Ivvi, tanpa perintah dari Shein, dia berubah menjadi ICE MODE. Tentu saja sifat Shein pun berubah.

"Phoebe, hancurkan dia..," ucapnya dingin.

"apa-apaan ini !", Ivvi menangkis serangan phoebe dengan tangan kanannya.

"errg ! burung bodoh !!", Ivvi melemparkan rotinya kearah wajah phoebe.

Ivvi yang masih lemah tidak bisa mengendalikan kekuatannya, dia mengambil bantal dengan tangan kirinya. otomatis karna Ivvi yang sedang marah bantal itu menjadi keras dan dingin seperti batu es. Ivvi memukul kepala phoebe dengan bantal esnya.

DUAK !

Ivvi yang menghindar jika si phoebe itu menyerang lagi, dia mencoba berdiri dari kasurnya. dan hasilnya dia hanya bisa berdiri sebentar. kakinya oleng dan Ivvi pun terjatuh kelantai.

dilihatnya phoebe ingin menyerangnya sekali lagi, dan ini pun sepertinya serangan paling kuat, karna kemarahan phoebe.
Ivvi hanya menyeret tubuhnya yang kesakitan itu kepojok ruangan."erg...".
nafas Ivvi tersenggal-senggal dengan keadaan lemahnya. dan luka dikakinya kembali sakit.

Phoebe terlihat puas dengan apa yang terjadi pada Ivvi, dia kembali menjadi warna merah, otomatis Shein pun kembali menjadi Normal Mode(Mesum mode).

"Ah..Apa yang..," Shein melihat Ivvi yang sedang kesakitan di pojok ruangan."PHOEBE! KAU KETERLALUAN!" Shein berteriak kencang sekali, seisi rumah sekarang menuju ke ruangan tersebut.

Phoebe terdiam. Itu pertama kalinya Shein, tuannya, membentaknya dengan cara seperti itu. Speechles akhirnya si burung phoenix tersebut.

"Ah..Apa yang harus kulakukan," dilihatnya Ivvi yang sedang kesakitan, dan seluruh orang sudah berkumpul di sana."Apa yang kalian lakukan? Cepat bantu aku menolong Elizzy!" Shein lagi-lagi salah menyebut nama samaran Ivvi.

Shein melihat Phoebe dengan tatapan seperti ini>

Lihat saja nanti, burung bodoh..Akan kupanggang kau hidup-hidup

"erggg..", Ivvi hanya meringis kesakitan dia tidak bisa bergerak sekarang, tubuhnya begetar lemas.

burung bodoh, lihat saja nanti jika aku sudah sehat !

tangannya yang bekas diserang oleh cakaran tangan phoebe berdarah.

"Apa yang kalian lakukan? Cepat bantu aku menolong Elizzy!"

"namaku Ivvi bukan Elizzy !", teriak Ivvi keras, dia keceplosan mengucapkan namanya, mau tak mau karna sekarang kepalanya panas karna marah.
mungkin kalau sekarang Ivvi baik-baik saja atau sehat. dia sudah menghancurkan ruangan ini.

aah bodoh sekali diriku !

Shein baru menyadari. Ruangannya. Hancur lebur akibat pertarungan singkat tadi. Shein hanya menggeleng dan mempelototi Phoebe dengan senyuman devilishnya.

"namaku Ivvi bukan Elizzy !",

"Kau ini sedang sakit, sebaiknya diam saja..Eh..Sebentar," Shein baru menyadari kalimat Ivvi tersebut."Apa maksudmu? Ivvi?"

"Apa maksudmu? Ivvi?"

Ivvi menggeleng-gelengkan kepalanya, Ia sudah lelah marah-marah ditambah harus berbicara banyak. menghembuskan nafasnya saja sangat berat.

"okaay, namaku Ivvi bukan Elizabeth..", Ivvi mengatakannya dengan polos.

terasa darah dari tangannya terus menerus keluar, hingga sudah menetes dan berbekas dilantai. ia masih tergeletak dilantai.
"hey, bantu aku berdiri", Ivvi mengulurkan tangannya kearah shein.

Shein mulai kebingungan. Dia cepat-cepat mengusir Phoebe keluar ruangan.

Hush..Hush..Mengganggu saja kau..

"hey, bantu aku berdiri"

"Dengan senang hati, NONA IVVI," ucap Shein agak mengejek. Dia melihat banyak darah keluar dari tangannya."Kau harus ke dokter, akan ku antar."

Belum lama setelah Shein menawari Ivvi untuk ke dokter, ada seorang laki-laki yang memperhatikan mereka berdua, dan berkata, "Wah, wah, Shein..Ternyata kau punya pacar baru."

Dilihatnya laki-laki tersebut. Laki-laki kuncir kuda dengan rambut kuning menyala dan mata berwarna hijau emerald. Raven Novadion, satu-satunya keluarga Novadion yang akrab dan Shein hormati.

Dimensi dunia memang banyak. Tak jarang kejadian seperti ini terjadi.

Ivvi ditarik shein tapi tetap saja dia tidak bisa berdiri, kakinya sakit. ga bisa berdiri ataupun jalan.

"Wah, wah, Shein..Ternyata kau punya pacar baru."

"he ?!", Ivvi menengok kearah suara itu muncul, seseorang laki-laki berambut panjang.

siapa lagi dia

gumam Elean. kenapa banyak sekali laki-laki disini ? Ivvi hanya cemberut dan diam dilantai.

Shein tersenyum, teman baiknya datang tiba-tiba, itu memang kebiasaannya yang tidak berubah sejak dulu.

"Cih..Kau mengganggu pacaranku saja, Raven...," ucap Shein bercanda pada Raven.

"Loh? Begitu? Aku ke sini hanya untuk melihat Phoebe mu, kukira ada di ruangan ini juga..Kemana Phoebe?"

Astaga..Bodohnya tak hilang-hilang..Baru sampai di sini malah menanyakan burung itu..Dasar maniak binatang.. pikirnya sambil tertawa-tertawa sendiri di dalam hatinya.

"Phoebe ada di luar, pergilah sekarang kau dari sini," kata Shein berpura-pura dingin.

"Baiklah, Leader Einverd," Raven nyengir sebentar dan segera keluar.

Shein menggeleng-geleng. Tadinya dia memang ingin mengajak Raven untuk menceritakan tentang proyeknya, tapi sekarang waktunya tidak tepat.

"Nah..Mari kita lanjutkan yang tadi," Shein tersenyum lagi pada Ivvi.