Log in
Similar topics
Who is online?
In total there are 19 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 19 Guests None
Most users ever online was 313 on Sat Oct 05, 2024 9:26 pm
Search
Latest topics
» Absensi di siniby Kaz Sun Sep 03, 2023 9:49 pm
» [Revive the Forum]
by Kuro Usagi Fri Sep 04, 2015 12:37 am
» Um.. hi, I guess?
by Kuro Usagi Fri Sep 04, 2015 12:35 am
» Do You Have Sixth Sense?
by Kurome Fri Jun 26, 2015 3:45 pm
» Website favorit kalian untuk baca komik online?
by Phantomhive_Earl Mon Oct 28, 2013 7:57 pm
» Biarkan Mata, Otak, Keyboard mengaum saat engkau mengetes mereka. xD~
by Phantomhive_Earl Mon Oct 28, 2013 7:56 pm
» Imaginary World
by Phantomhive_Earl Mon Oct 28, 2013 4:59 pm
» Komentar member di atas^
by Phantomhive_Earl Mon Oct 28, 2013 4:37 pm
» If you wish at fallen star, it will come true. Is that true?
by Phantomhive_Earl Sun Oct 27, 2013 3:56 pm
» Pengalaman Seram
by Phantomhive_Earl Sun Oct 27, 2013 12:48 pm
Our First Meet
2 posters
Page 1 of 1
Our First Meet
ATTENTION, yang boleh menreply topic ini hanyalah Vendaryv Roskusch aka Venay
-------------------------------------------------
Location : Springfield Household
Time : 12.00 PM
Hari yang benar-benar sunyi di mansion ini. Bisa dibilang, mansion ini bagaikan rumah hantu. Bayangkan saja, mansion tua yang sudah tidak dihuni selama 100 tahun oleh pemiliknya karena berbagai hal. Itulah yang dipikirkan oleh sang Knight keluarga pemilik rumah ini, Yukiji. Padahal tugasnya hanyalah melindungi sang Nona yang satu-satunya masih hidup di keluarganya, dan sekarang sudah kembali dari Abyss. Kemanakah sang Nona sekarang? Ia sedang berada di Sabrie City untuk pergi ke taman. Malangnya sang servant, dia ditinggalkan seorang diri dan di perintahkan untuk membersihkanbobrok ini.
"Aah... akhirnya selesai juga...", katanya dengan penuh rasa puas. Ia baru saja menyelesaikan pekerjaannya selama... 15 menit penuh untuk merapikan mansion ini seperti sedia kala, benar-benar cekatan. Ia berharap sang nona segera pulang sekarang, paling tidak ada tamu yang datang ke rumah ini.
===========================================
@Venay: ini ceritanya yang tentang adegan gaun robek lho =)) segera repp yap
-------------------------------------------------
Location : Springfield Household
Time : 12.00 PM
Hari yang benar-benar sunyi di mansion ini. Bisa dibilang, mansion ini bagaikan rumah hantu. Bayangkan saja, mansion tua yang sudah tidak dihuni selama 100 tahun oleh pemiliknya karena berbagai hal. Itulah yang dipikirkan oleh sang Knight keluarga pemilik rumah ini, Yukiji. Padahal tugasnya hanyalah melindungi sang Nona yang satu-satunya masih hidup di keluarganya, dan sekarang sudah kembali dari Abyss. Kemanakah sang Nona sekarang? Ia sedang berada di Sabrie City untuk pergi ke taman. Malangnya sang servant, dia ditinggalkan seorang diri dan di perintahkan untuk membersihkan
"Aah... akhirnya selesai juga...", katanya dengan penuh rasa puas. Ia baru saja menyelesaikan pekerjaannya selama... 15 menit penuh untuk merapikan mansion ini seperti sedia kala, benar-benar cekatan. Ia berharap sang nona segera pulang sekarang, paling tidak ada tamu yang datang ke rumah ini.
===========================================
@Venay: ini ceritanya yang tentang adegan gaun robek lho =)) segera repp yap
Kaz- Member
- Posts : 2919
Points : 2992
Join date : 2009-06-24
Age : 27
Location : /Invisible/ Youtaite World
Character Bio
Character Name:
Status:
Job:
Re: Our First Meet
Secercah suara langkah kaki yang berhiaskan 'heels' dapat terdengar di sebuah taman. Taman itu terlihat sedikit tidak terurus. Seorang gadis dengan rambut pirang kesilverannya melangkahkan kakinya perlahan seakan takut akan monster di dalam lemari bajunya jika ia sedikit saja membuat langkah yang salah. Gadis itu melempar wajahnya ke kanan dan ke kiri mencari tanda-tanda kehidupan dari sebuah taman, taman depan dari sebuah mansion yang kelihatan tua dan terbengkalai tempat ia berada sekarang. Sendirian. Mata merah maroonnya terpenjarat kepada sebuah kayu tua yang membentuk sebuah pintu raksasa, pintu depan mansion itu.
Kaki kecilnya melangkah perlahan, tetapi tetap berusaha menjaga keseimbangan tubuhnya. Tangannya sedikit gemetar mengetahui tempat itu adalah mansion tua, setting dimana kebanyakan dari cerita-cerita fiksi horror yang ia saksikan atau dengarkan. Mungkin saja sebuah raksasa hijau akan keluar dari pintu itu dan menerkamnya sambil tertawa puas. Mungkin saja. Tetapi sang pirang kini tidak memerlukkan bayangan tentang cerita hantu tersebut. Sekarang ia hanya butuh jalan kembali ke rumahnya.
Tangan yang terbungkus kain lace menyentuh ornamen antik yang mendekorasi kayu tua itu, mendorongnya perlahan agar tidak ambruk atau mengeluarkan ampas rayap rayap yang senang membuat sebuah papan kayu menderita. Ia menyodorkan kepalanya masuk terlebih dahulu dengan satu tangan mengangkat gaun panjangnya, takut jika gaun itu mengenai serpihan kayu yang dapat dengan nakalnya merusak kain itu. Matanya terus mencari ke kanan dan ke kiri, bahkan ke atas dan ke bawah.
Tidak ada monster, hanya terlihat sebuah tipikal mansion tua nan angker. Bobrok, dan...tua. Mungkin jika dilihat lebih baik mansion ini tidak terlihat sangan tua. Barang-barang di ruang pertama yang ia masukki terlihat dengan rapihnya tertata tanpa ada sepercik debu mengenai perbotan itu. Merasa bahwa situasi dan kondisi aman, gadis itu melanjutkan perjalanannya dengan satu langkah memasukki mansion itu. Dengan suaranya yang tidak seperti biasa lantang, ia bertanya mencari, setidaknya seekor kucing ataupun semut dengan Pheromone-nya yang terus menjaganya untuk tidak menubruk sesuatu. "Permisi..apakah ada orang di sini?"
======================================================
@Gema-san
hyakakakakakak gaun robek =)) =))
maaf vbenay lama balesnya = =" maaf banget
Kaki kecilnya melangkah perlahan, tetapi tetap berusaha menjaga keseimbangan tubuhnya. Tangannya sedikit gemetar mengetahui tempat itu adalah mansion tua, setting dimana kebanyakan dari cerita-cerita fiksi horror yang ia saksikan atau dengarkan. Mungkin saja sebuah raksasa hijau akan keluar dari pintu itu dan menerkamnya sambil tertawa puas. Mungkin saja. Tetapi sang pirang kini tidak memerlukkan bayangan tentang cerita hantu tersebut. Sekarang ia hanya butuh jalan kembali ke rumahnya.
Tangan yang terbungkus kain lace menyentuh ornamen antik yang mendekorasi kayu tua itu, mendorongnya perlahan agar tidak ambruk atau mengeluarkan ampas rayap rayap yang senang membuat sebuah papan kayu menderita. Ia menyodorkan kepalanya masuk terlebih dahulu dengan satu tangan mengangkat gaun panjangnya, takut jika gaun itu mengenai serpihan kayu yang dapat dengan nakalnya merusak kain itu. Matanya terus mencari ke kanan dan ke kiri, bahkan ke atas dan ke bawah.
Tidak ada monster, hanya terlihat sebuah tipikal mansion tua nan angker. Bobrok, dan...tua. Mungkin jika dilihat lebih baik mansion ini tidak terlihat sangan tua. Barang-barang di ruang pertama yang ia masukki terlihat dengan rapihnya tertata tanpa ada sepercik debu mengenai perbotan itu. Merasa bahwa situasi dan kondisi aman, gadis itu melanjutkan perjalanannya dengan satu langkah memasukki mansion itu. Dengan suaranya yang tidak seperti biasa lantang, ia bertanya mencari, setidaknya seekor kucing ataupun semut dengan Pheromone-nya yang terus menjaganya untuk tidak menubruk sesuatu. "Permisi..apakah ada orang di sini?"
======================================================
@Gema-san
hyakakakakakak gaun robek =)) =))
maaf vbenay lama balesnya = =" maaf banget
Vendanyv Rokusch- Member
- Posts : 52
Points : 56
Join date : 2009-09-04
Age : 29
Character Bio
Character Name: Vendanyv Rokusch
Status: Human
Job: Academy Sudent; Illegal Contractor
Re: Our First Meet
@venay: tak apa kok =)) pokoknya ada insiden gaun robek deh.. lanjut, nai~
-----------
--capek...
Itulah yang ia rasakan sekarang. Tiba-tiba ada Yukiji merasa ada sesuatu yang akan menimpanya. Sepertinya ada yang bersuara goyang-goyang di dekatnya, padahal tak ada gempa. Diliriknya ke langit-langit. Oh, sial... Lampu kristal di atas kepalanya melayang dan terjatuh di atasnya.
PRANG!! BRUK!! GUBRAK!!
Sudah diduga dari awal... Yukiji memang selalu sial. Itu sudah takdir untuknya. Memang nasib, pasti Yukiji akan diomeli juga oleh sang Nona. Mungkin, di hajar..., batinnya.
"Aduduh... sakit...", keluhnya dengan suara lirih.
Didengarnya suara lembut nan merdu dari ujung sana. Rupanya ada seorang gadis yang datang ke mansion ini. Mungkin dikira orang ini adalah nonanya.
"....siapakah itu...? Argh.. Sial.. Seandainya aku tak terjepit..", ia ingin bangkit dan menjawab panggilan itu. Sayangnya tidak bisa. Lampu ini sangat berat, tapi Yukiji kehabisan tenaga dan tak bisa mengangkatnya.
"To...long.. A...ku...", rintih Yukiji sambil berharap ada seseorang yang membantunya bangun. Malangnya lagi, lampu ini masih ada hantaran listriknya, dan bertegangan tinggi.
"AAAAAAARRGGGHHH!!! AAAAAAKH!!!", teriaknya dengan keras. Ia merasa tubuhnya sudah tak kuat lagi menahan ini semua. Dan, sialnya lagi, ada sebuah lemari raksasa jatuh dan menimpa badanya hingga hampir remuk.
"akh....", pandangan matanya kabur. Semuanya terlihat buyar. Yukiji pingsan disaat-saat seperti ini. Tambah lagi, kondisi fisiknya yang benar-benar parah kemarin karena dihukum cambuk oleh Kepala Sekolah Latowidge, tentu saja Nona-nya juga dihukum seperti itu.
Aku...tak boleh mati...
Nona masih membutuhkan aku...
Aku sudah bersumpah untuk menjaganya.. Seumur hidupku ini..
Rupanya... Tugasku sudah selesai..
-----------
--capek...
Itulah yang ia rasakan sekarang. Tiba-tiba ada Yukiji merasa ada sesuatu yang akan menimpanya. Sepertinya ada yang bersuara goyang-goyang di dekatnya, padahal tak ada gempa. Diliriknya ke langit-langit. Oh, sial... Lampu kristal di atas kepalanya melayang dan terjatuh di atasnya.
PRANG!! BRUK!! GUBRAK!!
Sudah diduga dari awal... Yukiji memang selalu sial. Itu sudah takdir untuknya. Memang nasib, pasti Yukiji akan diomeli juga oleh sang Nona. Mungkin, di hajar..., batinnya.
"Aduduh... sakit...", keluhnya dengan suara lirih.
"Permisi..apakah ada orang di sini?"
Didengarnya suara lembut nan merdu dari ujung sana. Rupanya ada seorang gadis yang datang ke mansion ini. Mungkin dikira orang ini adalah nonanya.
"....siapakah itu...? Argh.. Sial.. Seandainya aku tak terjepit..", ia ingin bangkit dan menjawab panggilan itu. Sayangnya tidak bisa. Lampu ini sangat berat, tapi Yukiji kehabisan tenaga dan tak bisa mengangkatnya.
"To...long.. A...ku...", rintih Yukiji sambil berharap ada seseorang yang membantunya bangun. Malangnya lagi, lampu ini masih ada hantaran listriknya, dan bertegangan tinggi.
"AAAAAAARRGGGHHH!!! AAAAAAKH!!!", teriaknya dengan keras. Ia merasa tubuhnya sudah tak kuat lagi menahan ini semua. Dan, sialnya lagi, ada sebuah lemari raksasa jatuh dan menimpa badanya hingga hampir remuk.
"akh....", pandangan matanya kabur. Semuanya terlihat buyar. Yukiji pingsan disaat-saat seperti ini. Tambah lagi, kondisi fisiknya yang benar-benar parah kemarin karena dihukum cambuk oleh Kepala Sekolah Latowidge, tentu saja Nona-nya juga dihukum seperti itu.
Aku...tak boleh mati...
Nona masih membutuhkan aku...
Aku sudah bersumpah untuk menjaganya.. Seumur hidupku ini..
Rupanya... Tugasku sudah selesai..
Kaz- Member
- Posts : 2919
Points : 2992
Join date : 2009-06-24
Age : 27
Location : /Invisible/ Youtaite World
Character Bio
Character Name:
Status:
Job:
Similar topics
» [FRP]When the east meet west
» I'm a new member here~ nice to meet you~
» Tentang FRP "When The east meet west"
» I'm a new member here~ nice to meet you~
» Tentang FRP "When The east meet west"
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum